Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I may seem like I'm so happy on the outside
And that I like it.
But if you look inside.
I can't say these things."
(Astro - Star)
.
.
.
H+2 Pernikahan.
Eunwoo baru saja selesai mandi saat ia berjalan menuju ruangannya dan melihat pintu kamar Chaeyoung terbuka. Gadis itu masih terjaga dan tengah sibuk membongkar kopernya padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah satu. Eunwoo mengetuk pintu beberapa kali—sesuai perjanjian mereka—sebelum kemudian melongok ke dalam.
"Chaeng, aku boleh masuk?"
"Iya, masuk aja, Oppa," jawab Chaeyoung yang membuat Eunwoo tanpa sungkan langsung melangkah masuk. Mendapati gadis itu malah duduk di atas karpet bulu, memandangi isi kopernya yang terbuka. Eunwoo pun beringsut mendudukkan diri di sebelahnya
"Kamu gak tidur?"
"Aku belum ngantuk," balas Chaeyoung lirih. Berpolah sedang melipat pakaiannya. Padahal ia tengah melamun karena sedari tadi hanya berkutat dengan satu baju.
"Kamu masih kepikiran sama Jeonghun, ya?" tanya Eunwoo dengan hati-hati. Melihat Chaeyoung nampak murung setelah bicara dengan adik lelakinya tadi.
Chaeyoung mengangguk lemah. "Aku merasa gagal jadi seorang kakak karena gak tahu sama sekali kalau Jeonghun baru saja memutuskan hal sebesar itu buat masa depannya."
"Siapa bilang? Buktinya dia datang malam-malam ke sini buat kasih tahu kamu, kan?" elak Eunwoo. Buat Chaeyoung jadi menengadah dengan pandangan menerawang. "Tapi aku jadi orang terakhir yang dia kasih tahu. Padahal selama ini kalau ada apa-apa, Jeonghun selalu cerita duluan ke aku. Pas Oppa datang melamar dulu saja aku langsung menceritakan padanya."
Sekonyong-konyong kepala Chaeyoung kembali tertunduk. Entah kenapa jadi merasa sedih mengetahui bahwa sekarang ia bukan lagi opsi pertama bagi Son Jeonghun. Yang tanpa sadar juga bukan lagi menjadi opsi pertamanya karena kehadiran lelaki bermarga Cha itu.
Meski Chaeyoung dan Jeonghun seperti Tom & Jerry kalau sudah bertemu. Namun mereka saling menyayangi karena hanya memiliki satu sama lain. Bahkan Chaeyoung selalu berbagi segalanya—terkecuali masalah percintaan—pada Jeonghun. Kehadiran Jeonghun pula yang membuat Chaeyoung tidak terlalu membutuhkan pacar di masa pubernya karena adik lelakinya itu senantiasa menemaninya ke mana saja. Kendati sudah punya janji dengan teman-temannya sekalipun, Jeonghun pasti akan langsung membatalkan jika Chaeyoung minta ditemani ke suatu tempat.
