Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I wanna swim in your ocean like eyes.
Everyone knows his pretty eye smile,
but I wanna see it alone.
Your heart is ice but I wanna melt it.
Even if I slightly touch
You'll melt down."
.
.
.
Musim Semi, 27 April 2015.
Sebulan berlalu sejak Chaeyoung pertama kali melihat Cha Eunwoo di upacara penerimaan murid baru. Awalnya ia pikir, percikan rasa suka ini hanya bertahan sementara. Sebatas kagum karena paras tampan dan kefasihan pemuda itu berbicara bahasa Inggris termasuk tipe ideal Chaeyoung. Tapi boro-boro. Alih-alih memudar, semakin hari perasaannya malah semakin besar.
Setelah berusaha menghindarinya dengan tidak datang ke kafetaria, lalu makan siang di kelas, dan terakhir mencoba menghabiskan waktu istirahat di pinggir lapangan, Chaeyoung akhirnya menyerah. Percuma saja. Sekeras apapun ia berusaha, lelaki Cha itu selalu berseliweran di sekitarnya. Seakan wilayah murid kelas satu dan tiga tidak berjarak dua lantai. Cha Eunwoo biasa melewati koridor depan kelas Chaeyoung seperti teritorinya sendiri dan membuat heboh selurus gadis satu angkatannya.
Hingga tanpa sadar membuat Chaeyoung selalu berangkat pagi dengan pengharapan bisa sekedar berpapasan dengannya di koridor. Maka dengan begitu ia bisa menjalani harinya di sekolah dengan semangat dan menyatakan hari itu sebagai hari terbaiknya jika tidak sengaja bertatapan dengan Cha Eunwoo.
Seperti pagi ini. Jam menunjukkan pukul 07.15 saat Chaeyoung melihat Eunwoo muncul dari balik tangga dengan senyum cerah terpeta di bibir. Parasnya yang putih jadi semakin bersinar karena pantulan sinar matahari dari jendela di sisi kirinya. Matanya yang semula bulat dengan double eyelid jadimenyipit, memamerkan eye smile memesonanyapada setiap siswa yang menyapanya sambil lewat.
Dengan gugup Chaeyoung mengeratkan tali selempang ranselnya. Merajut langkah ke arah berlawanan sehingga dalam beberapa detik mereka akan berpapasan.
1, 2, 3, 4, 5 detik.
Cha Eunwoo berjalan ke arah Chaeyoung. Sekonyong-konyong jantung gadis itu jadi berdebar.
'Tenanglah hatiku, tenang', batinnya sambil berusaha mengatur ekspresi.
Chaeyoung harus berani menatap Cha Eunwoo seolah tidak terjadi apa-apa. Maka dengan begitu setidaknya ia bisa mendapatkan sapaan ditambahi senyum menawan dan eye smile indah yang selalu dibagikan pemuda itu ke semua orang.
