Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"If It were anyone else, then whatever.
I'm stuck on you.
My heart already stuck on you."
.
.
.
"Menurutmu aku cantik nggak?"
Tanya Chaeyoung tiba-tiba pada gadis berkuncir kuda yang sedari tadi sibuk berkutat dengan soal Matematika-nya. Dilakukan setelah lima belas menit sebelumnya gadis Son itu melamun sambil senyum-senyum sendiri alih-alih mengerjakan tugasnya yang harus dikumpul sepuluh menit lagi. Kim Yerim—yang ditanyai barusan—lantas menengadah, menatap Chaeyoung sejenak. Antara enggan menjawab dan juga heran dengan perubahan suasana hati Chaeyoung yang begitu signifikan beberapa minggu belakangan.
Mood Son Chaeyoung saat berada di sekolah akhir-akhir ini terbagi menjadi dua. Antara tiba-tiba fokus belajar hingga lupa sekeliling. Atau sibuk melamun sambil senyum-senyum kaya orang sinting. Ditambah sekarang adalah mata pelajaran Matematika yang notabenenya sangat Chaeyoung tidak suka. Jadi Yeri tidak terlalu heran kalau gadis Son itu mendadak jadi gila. Daripada meladeni celotehan random-nya, Yeri lebih memilih mengalihkan pandangan ke arah Arin yang duduk di seberang mereka dan bertanya rumus.
Meski diabaikan Chaeyoung tidak menyerah dan kembali bertanya pada Yoojung yang duduk di sebelah Yeri.
"Yoojung-a, menurutmu aku cantik nggak?"Chaeyoung bertanya seraya menangkupkan kedua tangannya di bawah dagu.
Buat gadis Choi itu jadi mengangkat wajah dari ponselnya yang tengah bertukar pesan dengan Minhyuk.
"Kamu mau kukenalkan dengan temannya Minhyuk?" sahut Yoojung dengan mata berbinar yang langsung saja ditolak Chaeyoung mentah-mentah.
"Ish, kenapa malah ke situ sih?!"
Yoojung mendengus. "Ya, abis percuma aja kamu cantik kalo nggak ada pacar."
Chaeyoung baru saja hendak melayangkan kotak pensilnya pada Yoojung tapi gadis Choi itu sudah keburu kabur menyusul Yeri ke meja Arin.
Merasa belum mendapatkan jawaban yang diharapkannya, Chaeyoung pun menoleh pada Tzuyu yang duduk anteng di sebelahnya.
"Juwi-ya, menurutmu aku cantik nggak?" ia bertanya sambil memamerkan sebelah lesung pipinya.
Tak perlu waktu lama bagi Chaeyoung untuk mendapatkan jawaban dari Tzuyu. Karena gadis Chou itu pasti akan dengan senang hati menjawab.
"Cantik."
Serta-merta Chaeyoung langsung berhambur memeluk teman sebangkunya. "Juwi-ya, memang hanya kamusahabat sejatiku."
