BAB 5

20.6K 999 18
                                    

Beby menggontai kan kakinya di koridor yang cukup sepi karena pembelajaran belum selesai, saat Beby menuju toilet lagi lagi dia bertemu dengan laki laki yang sangat ia tidak sukai, tetapi dia bodo amat dan langsung melewati laki laki itu. Sata Beby mau berjalan tangan nya dicekal oleh laki laki itu dan ditarik.

"Lo ngapain sih tarik-tarik tangan gue!" sentak Beby, tetapi dia tidak melepaskan cekalannya.

"Gua mau ngomong sama lo, ini menyangkut dengan perjodohan kita, ikut gue ke rooftoop," ucap Rizki dengan muka datar dan langsung menarik Beby ke rooftoop.

//Rooftop

"Lo mau ngomong apaan? Cepat!" Beby mengusap-usap lengannya karena cekalan tadi sangat kuat.

"Gue mau minta maaf, gue gak bisa nolak perjodohan ini, gue kasian sama mama gue," Beby mendelik saat mendengar ucapan Rizky.

"Tapi, gue gak mau nikah secepat ini ky. Gue masih pengen nikmatin masa remaja gue bareng teman-teman," lirih Beby sambil menunduk

"Iya gue paham, tapi tetap gue gak bisa nolak perjodohan ini! Minggu depan pernikahan kita, dan nanti sepulang sekolah Lo ikut gue, kita fitting baju."

"Dasar cowok nyebelin," Beby mengerucutkan bibirnya lalu meninggalkan rooftop itu.

***

Beby tidak jadi ke toilet karena kesal, dia memutuskan kembali ke kelasnya. Dia langsung mendudukan bokongnya dibangku sebelah Laras.

"Lho by... Kok cepet banget ke toilet nya? Kenapa lagi tuh muka cemberut mulu," Laras bingung saat melihat raut wajah cemberutnya Beby.

"Gapapa, males."

"Dih aneh nih bocah," Brenda menggedikan bahunya lalu menatap ponselnya kembali.

"Gue tadi ketemu sama cowok nyebelin itu," Beby kesal dan menelungkupkan kepalanya dilipatan tangannya.

"Siapa? calon suami lo?" pertanyaan itu sontak membuat Beby mendelik, dan Brenda terkekeh.

"Emang bener kan itu calon lo? kasian dong kalo gak diakuin," Laras terus mengejek Beby.

"Tau ah, lo berdua ngeselin banget sih," ketus Beby.

"Maaf by... kita cuma bercanda."

"Hmm.."

Brenda dan Laras menghela nafas, dia pun membiarkan temannya itu untuk tertidur. Mungkin dia capek gara-gara acara perjodohannya jadi mengantuk dikelas.

***

Kring....

Bel berbunyi, menandakan sudah waktunya pulang. Kelas Beby dan yang lainnya jamkos sampai jam pelajaran terakhir ini, mereka bertiga berjalan keparkiran. Beby teringat sepulang sekolah dia akan fitting baju dengan Rizky.

"Ras, Nda. Kayaknya gue gak bisa pullang bareng kalian deh," Beby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Lho, terus lo pulang naik apa?" tanya Brenda bingung karena tiba-tiba Beby tidak jadi pulang dengan mereka.

"Gue bisa naik taxi kok, kalian tenang aja jangan khawatir."

"Seriusan?" tanya Laras dan Beby langsung mengangguk.

"Yaudah deh kalo gitu lo hati-hati ya, kita duluan ya by. Dahh.." ucap Laras dan Beby pun membalasnya.

Beby menunggu mereka berdua masuk mobil, dia pun menunggu Rizky yang belum datang ke parkiran. Daripada dia bosan, dia memainkan gadgetnya.

15 menit kemudian...

Sudah 15 menit Beby menunggu Rizky, tetapi  laki-laki itu belum datang juga. Beby mendengus karena Rizky belum datang juga, dan saat dia memutuskan untuk pulang. Terdengar suara motor yang menghampirinya.

Beby memutar bola matanya malas saat melihat Rizky menyengir tanpa dosa.

"Sorry by... gue tadi ada piket dulu," ucap Rizky sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Iya gapapa, cepat kita fitting baju. Gue capek pengen pulang," Rizky mengangguk-ngangguk dan memberikan jaket nya kepada Beby, tetapi tidak diterima oleh Beby.

"Pakai jaket gue, biar lo gak kedinginan," Rizky memberikan jaket itu dan Beby langsung memakainya.

"Cepat naik" titah Rizky.

"Sabar elahh," Beby pun menaiki motor yang lumayan tinggi. 

Rizky sengaja menggas dan membuat Beby memeluk nya, reflek Beby memukul punggung Rizky. Sedangkan si empunya tersenyum tipis dibalik helm full face nya itu.

Motor Rizky pun langsung melesat meninggalkan halaman sekolah, diperjalanan Beby masih melingkarkan tangannya di perut Rizky.

***

Karena tempat fitting baju jaraknya tidak jauh dari sekolahan, mereka pun sudah sampai di tempatnya.

"Betah amat meluknya," sinidr Rizky, sontak Beby pun langsung melepaskan pelukannya dan turun dari motor.

"Dasar nyebelin lo! sengaja kan lo biar gue meluk lo!" sentak Beby tapi tidak dihiraukan oleh Rizky karena sudah masuk ke tempat itu.

"Astagfirullah, sabar-sabar," Beby mengelus-elus dadanya lalu masuk ke tempat itu.

"Assalamualaikum tante," ucap Beby dan Rizky secara bersamaan

"Waalaikumsalam, kalian mau fitting baju ya?" tanya tante Rima.

"Iya tan, kita mau fitting baju. Bunda kan udah ngasih tau tante,"

"Iya... eh ini ya yang namanya Beby?" Beby pun tersenyum saat ditanya.

"Yaudah yuk by, ikut tante."

"Iya tan,"

Rima pun mengajak Beby untuk meliihat-lihat bajunya, dan Beby tertarik pada baju yang dekat tante Rima.

"Tan kayaknya yang ini bagus de h," ucap Beby sambil melihat-lihat baju itu.

"Oke kalo gitu, yaudah yuk kita langsung ke Rizky,"

Mereka pun sudah memilih bajunya, dan sekarang mereka akan pulang karena hari sudah menjelang sore.

"Yaudah tan, kita berdua pamit ya. kasian calon istri Rizky takutnya kecapean," Beby langsung mendelikkan matanya, sedangkan Rizky menaik turunkan alisnya.

"Iya-iya, kalian hati-hati ya."

"Iya tan, assalamu'alaikum," uca keduanya.

"Waalaikumsalam," Rima menggeleng-gelengkan kepalanya dan masuk kembali kedalam.

Diparkiran, Beby mendumel tidak jelas sehingga membuat Rizky menjadi kesal dengan kelakuan Beby.

"Lo tuh kenapa sih ngedumel mulu," Rizky kesal dan Beby makin kesal.

"Lagian... ngapain juga sih lo nyebut gue calon istri lo," ketus Beby dan membuat kening Rizky mengkerut.

"Lah emang sebentar lagi lo jadi istri gue kok," Rizky tersenyum smrik dan membuat Beby bergedik ngeri.

"Alahh udahlah ayo sekarang kita pulang!" titah Beby dan Rizky hanya menurut.

Motor Rizky pun melesat meninggalkan tempat itu. Rizky membatin, "By... gue harap lo cinta terakhir gue." Rizky pun tersenyum dibalik helm full face nya.





Revisi

NIKAH SAAT SMA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang