Joanne mempelajari babak kehidupan yang mendesaknya untuk melepaskan diri dari zona nyaman.
copyright: 2020, written by applefalls.
[!] ever was #1 in 2Shin!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"We should have protect each others!"
:
Judy memelirit pelipisnya ketika suara Hussey terus-terusan berputar dalam otaknya, "kita itu tim. kita seharusnya saling membantu! kau malah mengorbankan Joanne untuk para penjahat itu! kalau dia mati di tengah misi bagaimana?! bukan hanya kau, tapi aku juga celaka!"
Dan kini, keduanya berhenti pada salah satu bar di pinggiran Mexico. Judy benar-benar menyetir mobilnya keluar dari Texas, berpikir dengan logikanya sendiri kalau The Eagle Eyes dan anteknya itu akan datang ke Mexico; namun sepertinya salah kaprah.
Hussey sedari tadi hanya menghirup lalu membuang napasnya, bahkan Judy mampu menghirup aroma tembakau yang dibencinya justru mengudara bebas — sialnya, benda itu berasal dari Hussey yang duduk tak begitu jauh dari tempatnya duduk.
"Berhenti merokok, Hus. Kau seperti remaja ingusan menggunakan benda itu ditengah-tengah masalah, berhenti kalau kau tidak ingin menjadi salah satu yang mati duluan dalam misi ini." celetuk Judy tenang meski hatinya sudah ketar-ketir tak karuan menghadapi reaksi Hussey terhadap kata-katanya yang mencelos hati.
"Oh, kau peduli, Judy? Kalaupun aku mati sekarang pun, kau bakal senang. Tidak ada lagi yang membebani misimu."
"Apa kau benar-benar sudah kehilangan akal sehatmu, Yuna?" kedua mata hazel Judy menyipit sinis kearah Hussey yang kini mengepulkan asap nikotin itu ke udara — menyebabkan Judy terbatuk lagi.
"Harusnya aku yang bertanya begitu, Jud. Kau sudah kehilangan akalmu dengan membiarkan Joanne-"
"Joanne, Joanne, Joanne! Kalau kau peduli padanya, segera tinggalkan aku dan cari dia!" desis Judy seraya membuang wajahnya, menghindari kontak mata dengan Hussey yang kini berhenti menyesap sigaretnya; menatap bingung kearah Judy.
"Apa-apaan kau ini?" Hussey ternganga sesaat, namun dengung panjang segera menginstrupsi.
Dengan sihap, Hussey menurunkan pandangan ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja — menatap layar yang menampilkan nomor tidak dikenal.
Hussey menerima panggilannya tanpa ragu.
"Sorry, you've dialed the wrong num-"
"Shhh, Hussey! Datang dan jemput aku! Kau mau bikin aku mati lagi?! Sampaikan pesanku pada Judy! I'm back at Texas!"
