T H E
S T R A N G E R 'S
H I"I don't know you."
:
"Joanne Ben Weller!" begitulah ketika giliran nama Joanne akhirnya disebut untuk memasuki kereta.
Rencananya, Joanne hanya akan tidur sepanjang perjalanan sampai dia benar-benar tiba di Texas, namun lagi-lagi hal itu hanya sekedar wacana yang terlintas di benak Joanne.
Pada kenyataannya, ia harus berhadapan dengan orang aneh yang sedari tadi tak henti-hentinya bergerak gelisah. Seperti merasakan gatal pada seluruh tubuhnya, hal itu jelas membuat ketenangan Joanne ikut terusik.
Joanne menatap tajam ia, tentu saja Joanne percaya diri kalau tatapan tajamnya itu mampu membuat siapapun ketakutan — tak terkecuali sosok di hadapannya itu.
Benar saja, ia langsung terdiam pada posisinya ketika memyadari tatapan tajam Joanne.
Tak merasakan pergerakan, Joanne akhirnya tersenyum tipis lalu membuang wajahnya menghadap jendela — mengamati padang tandus penuh pasir di sepanjang rute rel kereta yang ditumpanginya melaju.
"Uhm.. hey?" Joanne masih menatap keluar ketika orang di hadapannya berusaha mencari atensinya, siapa juga dia ini!
"Nona? Boleh aku berkenalan denganmu? Aku Hussey Mc Waeger!" Joanne reflek menoleh ketika mendengar nama itu — bukan mengalami nostalgia dan sebagainya, hanya saja, nama itu terdengar konyol.
Hussey? Astaga, sepertinya Joanne terlalu banyak mendengar cerita khayal tentang gadis gembala dari butler Miyawaki.
Demi nama baiknya, Joanne menyahutnya dengan; "Joanne." ya, hanya satu kata yang ia keluarkan. Tapi, setidaknya cukup agar tak terkesan rude pada orang asing.
Hussey tersenyum ketika pertama kali mendengar suara berat Joanne menyapa rungunya, "namamu cantik sekali! Aku seperti pernah mendengar namamu sebelumnya.."
Joanne berdecak — astaga, nama Joanne adalah nama yang marak di kalangan masyarakat era ini. Tentu saja, namanya pasti sering berkumandang di mana-mana.
"Joanne tak hanya aku seorang di bumi ini, stranger," sahut Joanne sekenannya sebelum kembali membuang muka kearah jendela — ah, sudah berapa lama ia tak merasakan udara terik yang menantang ini; terkadang, ia juga ingin berterima kasih pada Audora karena telah memberinya misi dan membuatnya menaiki kereta lagi.
Hussey tertawa ketika menyadari kebodohannya sendiri, samar-samar Joanne juga mendengar Hussey berkata, "oh benar! tentu saja. Bodohnya aku!" dan Joanne hanya bisa menahan senyumnya.
Sejujurnya, Joanne tahu bahwa gadis ini merupakan orang yang menyenangkan — hanya Joanne yang terlalu kaku untuk mengekspresikan perasaannya, jadi yang ia lakukan hanya diam sampai kereta berhenti pada tujuannya, Texas.
:
Hembusan napas kasar Joanne seolah mewakili betapa menyedihkan situasinya sekarang.
Tubuhnya yang kecil itu sering kali bertubrukan dengan tubuh kekar lain, Joanne mungkin belum menyebutkan bahwa hal ini menjadi salah satu alasan murkanya ketika Audora mengirimnya dalam misi tanpa persetujuan dari Joanne sendiri.
"Excuse me, bisakah anda memberi jalan sedikit? Saya terburu-buru, tuan," kata Joanne sopan seraya menepuk bahu seorang pria dewasa di hadapannya, pria itu menoleh; mendapati Joanne tengah menatapnya dengan begitu memelas — oh ayolah, itu hanya insting pria mesum dan menyebalkan di luar sana! Joanne tidak pernah memohon!
"Oh, tentu saja, nona cantik.."
"Terima kasih-" Joanne merasakan bahunya ditumpu sepasang tangan kuat, membunuh pergerakannya; "namun, setelah kau ikut denganku. buatku senang. Lalu kau dapat lewat manapun, sepuasmu."
Brengsek.
Joanne meronta ketika giliran pergelangan tangannya yang ditarik oleh pria itu, merasa tak terima diperlakukan seperti jalang.
Namun sayang seribu sayang, Joanne terlalu banyak memendam emosi hari ini hingga memicu lemahnya energi yang ia berusaha kerahkan pada pria mesum itu.
DUAGH!
"Enyahlah, bajingan!"
Joanne membatu pada posisinya. Wajahnya yang semula membentuk ekspresi jijik — kini berubah total menjadi tertegun.
Indranya pertama kali menangkap pemandangan seorang gadis berponi, memakai entah pakaian apa yang berwarna kuning lemon. Astaga, siapa yang akan memakai pakaian seperti itu di area stasiun?!
"Oops, maaf nona, sepertinya saya terlalu keras memukul pacar anda. Mungkin akan butuh waktu lama untuk menunggunya siuman."
Joanne reflek menggeleng, "bukan! dia bukan pacarku.." sementara gadis itu hanya tersenyum puas dan bergumam "baguslah" begitu pelan.
Meskipun berada di tengah-tengah masyarakat stasiun yang sesak, kekerasan yang dilakukan gadis berponi itu seolah hanya hembusan angin.
Memahami alur berpikir Joanne, gadis berponi itu tersenyum tipis; "orang-orang di sini memang tidak terlalu peduli pada kekerasan, nona Joanne."
Joanne memundurkan wajahnya ketika merasakan wajah gadis itu mendekat sepersekian centimeter ke arahnya. Selain itu, tahu dari mana tentang namanya?!
"Kau.. tahu namaku?" meski gugup setengah mati, Joanne tidak bisa membuat dirinya terdengar gagap. Joanne mati-matian membangun image cool-nya, dan ia tak ingin image-nya jatuh karena merasa gugup.
Gadis berponi itu mengangguk, "tentu saja. Siapa yang tak kenal nama seorang yang termasyhur, putri bungsu keluarga Weller, The Joanne Ben Weller?" cetus gadis itu seraya tertawa anggun, Joanne tak percaya dengan pendengarannya; dia tak menyangka bahwa menjadi sosok yang mengendap-endap selama ini, namanya tetap booming di kalangan masyarakat.
"Anda nampak begitu terkejut nona, kalau berkenan, saya akan mengenalkan diri. Saya Judy, Judy Ian Halgar." ujar si gadis yang membuat wajah Joanne reflek mengerut.
Halgar adalah keluarga besar yang sedari dulu berselisih ketat dengan keluarga Weller — dengan kata lain, sosok di hadapannya ini adalah musuh bebuyutannya juga.
"Saya juga tahu soal perselisihan keluarga kita. Tapi saya berjanji bahwa kedatangan saya kemari bukan untuk mempermasalahkan perselisihan tersebut, nona Joanne — oh, atau bisa kupanggil Ryujin?"
Joanne mendelik, memang tak ada yang salah dengan sebutan Ryujin — bagaimana pun, misinya akan berjalan dengan pemalsuan identitas Joanne sebagai Ryujin. Tapi, Joanne bahkan belum menyebutkan namanya pada gadis itu!
"Oh iya, anda bisa memanggil saya sebagai Chaeryeong. Saya disini sebagai partner yang diperintahkan oleh nona Audora."
Judy mengulurkan tangannya sementara Joanne terhenyak.
"And welcome to real life, princess."
Joanne ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga.
:
Ryujin a.k.a Joanne udah jumpa partnernya nih guys, terus Hussey ngapain ya di kereta? 🥴
by the way, see you on chapter 3!
with loves,
2020, applefalls
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BONES • ITZY ✓
FanfictionJoanne mempelajari babak kehidupan yang mendesaknya untuk melepaskan diri dari zona nyaman. copyright: 2020, written by applefalls. [!] ever was #1 in 2Shin!