Kalian pasti tahu, bagaimana cara menghargai karya penulis.
----------------------------------------------
Kamu adalah hadiah ulangtahun terindah, yang Tuhan berikan pada ku- Rose -
Happy reading 💋
Rose sedang duduk di kursi kelas nya, sedari tadi wajahnya terlihat murung tidak ada semangat sama sekali.
"Kamu ada di mana soya" batin Rose berkata, ia menatap keluar jendela yang langitnya terlihat mendung.
Sudah tiga Minggu jisoo hilang kabar, semenjak kejadian itu. Apa sesuatu yang buruk terjadi pada Jisoo?
"Rose, kita ke kantin yuk" ajak salah satu teman sekelas Rose.
"Maaf teman teman, aku sedang tidak lapar." Tolaknya sedikit tersenyum.
"Oh, ayolah Rose kamu belum makan sedari tadi, kamu bisa sakit nanti" ujar teman yang lainnya.
"Aku sedang tidak nafsu makan." Ucap Rose,
Nafsu makannya benar-benar hilang semenjak hilangnya jisoo. Rose terlalu khawatir terhadap sahabatnya itu, sampai ia lupa memikirkan dirinya sendiri.
"Baiklah Rose, kami ke kantin dulu" pamit mereka kemudian pergi berlalu.
Rose kembali menenggelamkan wajahnya dibalik tangan nya. Sekilas ia melirik ke luar pintu kelas, banyak orang yang berlalu lalang di sana, termasuk Jennie adik jisoo.
Tunggu Jennie, kenapa ia tidak bertanya saja kepada adiknya dimana keberadaan jisoo.
Rose segera bangkit dari duduknya, dengan terburu buru mengejar Jennie.
"Jennie, tunggu!!" Panggil Rose sedikit berteriak
Merasa namanya dipanggil, Jennie menghentikan langkahnya kemudian berbalik melihat ke arah orang yang memanggil nya.
"Kenapa!?" Tanya Jennie judes, kedua tangannya terlipat di dada, setelah mengetahui siapa yang memanggil nya.
"Di mana Soya?" Rose langsung melontarkan pertanyaan.
"Aku tidak tahu j*lang itu di mana" kata Jennie kasar, kenapa semua orang terus bertanya tentang kakaknya itu, benar benar mengganggu.
"Apa kamu tidak bisa memanggil kakak mu dengan sopan!!" Ucap Rose mulai emosi, mulut Jennie ini benar-benar harus diajarin.
"J*lang itu bukan kakak ku!!" Tegas Jennie, ia mulai kesal, kenapa orang selalu membela Jisoo?
"Kamu memang har--" kalimat Rose terpotong dengan suara bel masuk.
Jennie berlalu pergi menuju kelasnya, mengabaikan Rose yang masih berdiri di lorong.
Rose menatap Jennie geram, ia ingin sekali merobek mulut tajam wanita itu. Namun niatnya ia urungkan karena bel masuk, Rose kembali ke kelas nya.
"Rose dari mana saja kamu, kami mencari mu" ucap salah satu teman Rose yang baru saja kembali dari kantin.
"Aku baru dari toilet" ucap Rose bohong, kemudian berjalan ke tempat duduknya.
*
Rose memasukkan buku bukunya ke dalam tas, Wendy salah satu teman sekelasnya menghampiri."Rose, kamu ikut tidak ke party Somi nanti malam??" Tanya Wendy.
"Maaf Wen aku gak bisa ikut" tolak Rose lembut.
Ia sama sekali tidak bersemangat untuk berpesta, pikiran nya penuh dengan sahabat nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Im Normal | Chanrose |
Teen FictionTerhubung dengan Don't Go. DON'T COPY MY STORY Warning 21+ Bijaklah dalam memilih bacaan. Karya real hasil pemikiran ku sendiri, no ciplak ciplak. "Saat kau merasa rapuh datanglah padaku jika rasa sakitnya terlalu berat untuk ditanggung sendiri." ~...