Chapter 5

1.9K 94 14
                                    

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMEN NYA.

----------------------------------------------
Luka fisik dapat diobati dengan mudah, tetapi tidak dengan luka hati

- Chanyeol -

Happy reading 💋

Sebuah mobil Mercedes Benz berwarna hitam terlihat memasuki sebuah rumah mewah, mobil itu berhenti tepat di depan pintu masuk rumah mewah tersebut.

Seorang lelaki bertubuh tinggi dan tegap keluar dari mobil, lelaki itu berjalan masuk ke dalam rumah mewah tersebut.

"Chanyeol" panggil pria paruh baya itu menyambut putranya, Park Jimin nama papa Chanyeol.

Jimin segera mendorong kursi roda nya menuju putranya, dibantu istrinya dibelakang.

"Papa, tidak perlu datang kemari untuk menyambut Chanyeol pulang" ucap Chanyeol tersenyum hangat

"Tidak apa apa, papa hanya ingin menyambut putra papa pulang"

Park Chanyeol dokter sekaligus pemilik hospital park, rumah sakit terbesar di Seoul. Usia 28 tahun. Berwajah Tampan, tinggi, kaya, baik, dan sayang nya dia membenci wanita.

"Istirahat lah nak, nanti kita akan makan malam diluar" kata mama Chanyeol, tersenyum hangat. Park Yoona nama mama Chanyeol.

Senyuman Chanyeol seketika hilang berubah menjadi dingin, aura kebencian terlihat jelas di mata lelaki itu saat mamanya berbicara.

"Tanpa kau suruh pun, aku memang ingin istirahat" ucap Chanyeol dingin, ia berjalan menaiki tangga langkah nya terhenti tepat di anak tangga ke tiga.

"Dan jangan panggil aku nak, aku bukan anak mu!!" Lanjut Chanyeol menusuk.

mamanya seketika terdiam, kata kata Chanyeol benar benar menusuk ke hati nya yang paling dalam. Kesalahan apa yang sudah ia perbuat, sehingga anak kandungnya sendiri membencinya.

Tangan Jimin terulur, menyentuh tangan istrinya. Mencoba menenangkan hati istrinya yang sedih, karena ucapan kasar putra nya itu.

Entah sejak kapan Chanyeol membenci Yoona, mungkin semenjak kecelakaan park Jimin, ayah Chanyeol. Sikap Chanyeol berubah sangat dingin dan kasar kepada ibunya.

"Aku tidak apa-apa" ucap Yoona tersenyum manis.

"Kamu yakin, aku akan meminta Chanyeol untuk meminta maaf padamu"

"Tidak perlu, dia baru saja pulang kerja, pasti dia lelah, biarkan dia beristirahat dulu"

"Baiklah, jika itu mau mu"

Yoona segera mendorong kursi roda suaminya itu menuju kamar mereka.

Di dalam kamar mandi Chanyeol, mencuci wajah nya di wastafel. Ia menatap pantulan wajah nya di cermin. Bayangan itu kembali terngiang dalam pikiran Chanyeol. Membuat emosinya kembali meninggi.

"Arggg....."

Chanyeol memukul mukul dinding kamar mandi itu keras hingga tangannya mengeluarkan banyak darah. Bodo amat dengan rasa sakit ditangannya, hati nya lebih sakit. Chanyeol meluapkan semua emosi nya pada dinding itu.

Jika saja dinding itu dapat berbicara, mungkin dinding itu akan berkata "sakit aying..!!" Merasa kesakitan dengan pukulan Chanyeol.

Merasa cukup puas memukul dinding, Chanyeol terduduk, menyandarkan tubuhnya pada dinding. Darah menetes dari tangan Chanyeol, tapi ia tidak memperdulikannya.

Chanyeol duduk cukup lama di dalam kamar mandi, sampai darah ditangannya terlihat mulai mengering. Chanyeol bangkit dari duduknya, keluar dari kamar mandi, mengambil mantel dan kunci mobil kemudian keluar dari kamar.

Im Normal | Chanrose |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang