Naila merasa uring-uringan baru sehari tanpa melihat Rizky, selama jam pelajaran boro-boro merhatiin ia malah sibuk memandang foto Rizky yang sempat ia ambil diam-diam.
"Mi." bisik Naila pada Amira.
"Hmm." gumam Amira yang masih fokus kedepan memperhatikan Pak yusuf.
"Bantuin Nai dong!" rengek Naila mengoyang-goyang tangan Amira.
"Ogah." tolak Amira spontan.
"Ami ihh..please..., Ami kan baik." goda Naila.
"Yaudah apa...?" Amira sudah merasa risih dengan tingkah sahabatnya itu.
"Nai pengen bolos." ucap Naila ragu.
"LO GILA YA!"
"AMIRA!" tegur Pak Yusuf, suara Amira yang tak bisa dikontrol lagi,mengalihkan perhatian Pak Yusuf.
"Maaf Pak, ini Naila sakit perut katanya." terlanjur dosa Amira harus berbohong.
"Yasudah kamu ke UKS sana." ucap Pak Yusuf
"Tapi ini gak kuat..aa..ee.." rintih Naila sambil meremas perutnya. Acting nya cukup bagus, gak mengecewakan.
"Rumah kamu dimana?" pertanyaan dari Pak Yusuf yang didambakan Naila.
"Rumahnya deket kok Pak, saya suruh mamah nya jemput aja." ucap Amira kebohongan yang sangat natural.
Pak Yusuf membiarkan Naila pulang karena ia juga takut gadis itu sakit parah, dengan itu ia mengijinkan Naila pulang, Bolos sempurna.
"Makasih Ami!" bisik Naila saat ia akan naik angkot.
"Lucknut lo!" cerca Amira.
Disepanjang perjalanan Naila tersenyum bangga bisa bolos, jangan salah ia bukan mau pulang tapi ia pergi kerumah Rizky.
Akhirnya Naila sampai dirumah orang yang ia sudah rindukan.
Tokk...tokkk...tokk
Naila mulai mengetuk pintu, bego nya mulai kembali lagi, buat apa guna nya bel jika ia harus mengetuk. Naila dengan tak sabaran, mencoba membuka pintu, dan yah suatu keberuntungan rumah nya tak di kunci. Naila berlari menuju kamara Rizky.
"Iky.!" Naila kaget saat melihat Rizky terkulai lemah di lantai. Dimana Bi Tika dan yang lain nya? Pikir Naila.
"Ya ampun Iky sakit?" ucap Naila sambil memeriksa suhu tubuh cowok itu.
"Mm." gumam Rizky dengan suara seraknya yang membuat Naila makin cemas.
"Iky Nai kompres ya." ucap Naila, ia pun turun ke bawah untuk membawa air kompresan. Ahh dimana semua orang saat ini membiarkan Rizky yang tengah sakit,Naila terus saja merutuki orang-orang di rumah itu.
Naila segera bergegas untuk mengompres Rizky.
"Iky sakit kok gak bilang si." Naila mulai mengurus Rizky. "Kalau Nai tau Iky sakit, kan Nai bisa jagain Iky." omel gadis itu.
"bolos?" celetuk Rizky dengan suara berat nya.
"Mmm...Nai cuman.." Naila benar-benar tak ada jawaban untuk itu. "Maaf Iky." ucap Naila karena tak ada alasan untuk berbohong.
"Lain kali jangan gitu." ucap Rizky dengan senyum tipis nya, membuat Naila lega.
Rizky mendudukan tubuhnya agar sejajar dengan Naila.
"Iky cepet sembuh dong." ucap Naila.
Rizky hanya tersenyum melihat Naila yang terkadang seperti anak kecil.
Rizky menggemgam tangan Naila.
KAMU SEDANG MEMBACA
kekasih Bayangan [SEGERA TERBIT] [BELUM REVISI]
RomanceWARNING.....!!!! Cerita ini banyak menggunakan bahasa kasar jadi jangan ditiru. Jika aku tahu dari awal , mungkin aku akan sesak untuk bernapas bahkan untuk berkedip sekalipun rasa nya berat. AKU MERINDUKAN MU.... ___Naila Regitalia Zahra Tak sedet...