part-26

165 19 14
                                    

Selama ujian Rizky tak masuk sama sekali ini membuat iya menjadi bahan omongan warga SMK THB , bahkan guru-guru ikut bergosip hingga Afni dipanggil ke kantor untuk di tanyai soal ini.

" jadi Afni apakah kamu ini betul penyebab ketidak hadiaran nya Rizky selama masa ujian ?" tanya Pak Nugraha.

" e..a..anu..Pak , s..sa..saya " ucap Afni terbata-bata " saya udah putus sama dia " lanjut nya

" apakah kamu yakin ?" tanya Pak Nugraha lagi , bak polisi yang mengintrogasi tersangka.

" saya yakin Pak , saya gak tahu tentang dia selain itu " sanggah Afni " kalaupun Kak Iky masih pacar saya , saya pasti suruh dia ikut ujian " tambahnya.

" kamu tahu rumah nya dimana ?" tanya Pak Nugraha " saya tau kamu pasti bilang , gak tau lagi " tambah nya.

" Afni saya mohon kejujuran nya " ucap Pak Nugraha.

" tapi saya tidak bisa mengatakan nya Pak " ucap Afni " saya..."

" disini saya bukan hanya ketua yayasan saja , tapi saya juga bertanggung jawab atas semua siswa disini " sanggah Pak Nugraha.

Dengan terpaksa Afni menceritakan semuanya pada Pak Nugraha , apa yang tengah terjadi pada kakak nya itu , Pak Nugraha sampai tak percaya , anak baik seperti Rizky tidak mungkin mengalami hal sepahit ini apalagi iya masih muda.

" kenapa kamu selama ini mengrahasiakan nya Afni " ucap Pak Nugraha mata nya sudah mulai berkaca.

" saya terpaksa Pak karena Kak Iky tidak ingin dikasihani , iya ingin merasakan hidup nya seperti orang normal yang sama sekali gak punya penyakit" jelas Afni tangis nya pecah.

" saya mohon sama Bapak untuk mengrahasiakan ini , cukup Bapak yang tahu , Kak Iky ingin tak ingin , ada yang terluka " jelas Afni lagi

" Afni maaf saya telah memanggil mu kesekolah , tapi saya mau minta bantuan lagi , pulang rapat saya ingin melihat Rizky " ucap Pak Nugraha.

Afni mengangguk mengerti , iya selama ini menahan semua nya agar iya tak menceritakan hal ini , tapi apalah daya jika penguasa THB yang meminta nya iya juga lemah.

Karena sekarang waktu bebas di THB jadi Fadlan memutuskan untuk menunggu Rizky saja.
Iya juga tidak bisa apa-apa jika tanpa teman nya itu.

" Ky , beneran lo bisa pulang sekarang ?" tanya Fadlan

" iya " jawab Rizky simple

Fadlan mengangguk . wajah Rizky sekarang menjadi sangat tirus ditambah badan nya yg sudah tak berisi lagi.

" lo diet ?" tanya Fadlan

" diet pala lo diet " ucap Rizky

" gue kira lo diet , makanya agak kurusan " ucap Fadlan

Rizky dibantu Fadlan untuk membereskan barang nya , jadi cepat selesai , iya tengah menunggu bundanya yang tengah menebus obat.

" udah siap Ky ?" tanya Danendra " kalau udah mana barang nya , biar Papa yang bawa " lanjutnya

" udah , nunggu Bunda " ucap Rizky parau.

" yasudah Papa bawa barang nya dulu " ucap Danendra " yu Fadlan tolong bantu " lanjutnya.

Rizky diam duduk diranjang nya menunggu kedatangan sang Bunda , terkadang iya bertanya pada diri nya sendiri apakah iya masih bisa melihat dunia ini nanti ? Entah lah iya merasa hidup nya hanya bisa menjadi beban saja , iya tak menyangka penyakit yang selama ini iya anggap sudah tidak ada , harus muncul lagi disaat usia nya kini dewasa , kenapa tuhan tak mencanbut nyawa nya saja saat masih kecil ? Kenapa harus sudah besar , saat iya sudah mengenal semua nya.

kekasih Bayangan [SEGERA TERBIT] [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang