PROLOG

1.3K 192 152
                                    

"Ck. Pulanglah sana! Aku tidak membutuhkanmu, bodoh!"

Diam.

Hanya itu yang bisa Taehyun lakukan. Sudah biasa, setiap hari yang ia dapatkan tidak lebih dari umpatan dan makian kasar. Toh bukan dirinya yang menginginkan pekerjaan ini, tapi mengapa selalu ia yang kena imbasnya?

"Sohee-ssi, aku tidak mau mengemban hukuman jika kau sampai tidak lulus." ucap Taehyun dingin terkesan pasrah. Sudah terlanjur muak dirinya dengan gadis ini.

Kang Taehyun, lelaki yang terkenal kaku dan dingin di sekolahnya. Meskipun begitu ia punya panggilan sendiri oleh semua guru, 'murid teladan'. Dan karena julukan itulah yang menjebaknya di tengah keadaan rumit ini. Menjadi guru private Lee Sohee di rumahnya.

"Kalau begitu tanda tangani kontrak jika kau mengundurkan diri. Begitu saja susah! Dasar lamban!"

Lee Sohee, gadis bar-bar pecinta permen karet yang sialnya dipaksa untuk berguru kepada Taehyun.

Taehyun menghela nafas berat. Sungguh, dirinya lelah menghadapi semua ini. Padahal ini masih jalan sebulan, tapi kenapa rasanya ia ingin mati saja? Sohee benar-benar keras kepala. Kemana saja otaknya waktu itu saat menerima tugas dari kepala sekolah untuk menjadi guru private? Terlebih lagi dengan siswi yang terkenal 'parah'. Jujur saja, Sohee memang seburuk itu. Rajin datang ke ruangan konseling setiap bulan. Benar-benar memecahkan rekor anak yang paling nakal sekalipun.

Jika ada pertanyaan tentang 'mengapa tidak dikeluarkan dari sekolah?' Jawabannya, 'karena ayahnya pemberi donasi terbesar disana'. Beliau juga memohon untuk anaknya tidak dikeluarkan, sebagai gantinya imbalannya milyaran won. Siapa yang bisa menolak?

Sohee hanya menatap acuh pada teman--ralat bukan teman. Mana mungkin Sohee mau berteman dengan manusia yang dianggapnya aneh, dingin, sok pintar, dan menjengkelkan itu?

Mereka sekarang berada di kamar Sohee. Memang selalunya begitu. Belajar di sofa yang tersedia di kamar super mewah milik gadis itu.

Gadis berkuncir kuda itu dengan santainya malah meluruskan kaki di atas meja tempat bukunya berada. Melihat itu tentu saja Taehyun langsung terkejut dan reflek menyentil kaki Sohee. "Heh! Dasar tidak punya sopan santun!"

Sohee melirik sekilas sambil mengunyah permen karetnya lalu menurunkan kakinya. Beralih mencodongkan tubuh, mendekatkan kepalanya kepada Taehyun yang duduk di karpet. Lalu ia meniup permen karetnya dan memecahkannya tepat di depan wajah Taehyun.

Taehyun menatapnya horror.

Setelah itu Sohee tertawa kecil dan beranjak pergi. Berjalan dengan melepas kaos kakinya lalu melemparkan ke kasur. Ikat rambut yang dibuang asal. Kemudian mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Bahu Taehyun melemas begitu saja sesaat setelah gadis bar-bar itu masuk ke kamar mandi. Taehyun mengusap wajahnya kasar. Kalau seperti ini ia harus bagaimana? Mengatakan pada kepala sekolah jika ia mundur? Hm, mana mungkin! Hanya dirinyalah satu-satunya harapan kepala sekolah dan orang tua Sohee.

Orang tua Sohee itu kaya. Harta melimpah. Tapi sayangnya anaknya--

"NAE YEONGWONHI DWAEJWO~ NAE IREUM BULLEOJWO~"

Taehyun terjungkal kaget saat mendengar teriakan mirip monster dikamar mandi. Sesaat kemudian ia tersadar. "Lihatlah betapa mengerikannya gadis itu! Bar-bar sekali." keluhnya seraya memijat pelipisnya, pusing.

Taehyun kini mengerti kenapa dari ratusan guru private, semuanya mengundurkan diri.

Akankah dirinya berakhir sama seperti mereka? Menyerah?

Taehyun terdiam menatap kosong buku di hadapannya.

Kapan ini akan berakhir?

Ah ya, ia baru ingat jika kontraknya sampai setahun. Sampai dirinya dan Sohee lulus.

"Taehyun-ssi, maukah kau menjadi guru private Lee Sohee? Bayarannya tidak main-main. Tapi kau harus ingat, Sohee lebih parah dari yang kau pikirkan!"

Ucapan kepala sekolah terngiang-ngiang di kepalanya. Dan ia membenarkan itu,

Sohee lebih parah dari yang kau pikirkan.

°•°•°

PAPER HEART • 𝙺𝚊𝚗𝚐 𝚃𝚊𝚎𝚑𝚢𝚞𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang