Sweet

711 54 49
                                    

Happy reading 🤗💜

.
.
.








Malam semakin larut dan hingar-bingar kemegahan acara penyambutan para pangeran telah selesai di lakukan, sekarang saatnya untuk beristirahat karena esok masih ada acara penyambutan untuk para tuan putri dari berbagai kerjaan.

Perjamuan yang pada awalnya cukup canggung karena belum terbiasa nya dan belum terlalu akrab dengan para tamu yang ada disana sekarang bahkan sudah melebur hilang entah kemana mungkin karena mereka para barisan bangsawan sudah terbiasa dengan acara besar seperti ini sehingga mereka mudah mengakrabkan diri.

Lewat dari tengah malam pesta itu baru benar-benar usai Dan kepala kerajaan yaitu raja ratu dan tuan putri telah lebih dulu pergi beristirahat karena besok mereka harus mengadakan perjamuan kembali untuk para tuan putri.

Para pangeran prajurit dan beberapa bangsawan juga telah kembali kedalam tempat peristirahatan mereka masing-masing yang berada di di aula yang terletak di serambi kanan cukup jauh dari istana kediaman anggota kerajaan utama.
Karena memang letak para tamu ataupun para undangan yang datang telah disediakan di di tempat itu.

Suasana damai dan tenang di kerajaan Kim memang sangat mendamaikan jiwa suasana hening dan terdengar sayup-sayup suara hewan-hewan kecil saling bernyanyi di kala malam hari.

Menjadi nyanyian pengantar tidur bagi mereka yang beristirahat pada malam itu namun ada satu mata yang masih tetap terjaga meskipun malam hampir berganti fajar.

ruangan yang dikelilingi lilin lilin besar serta badan yang duduk tegap di tengah ruangan bertemankan meja dan kursi serta beberapa lilin bertingkat yang terletak di atas meja untuk menemani mata itu tetap mencari satu jawaban di dalam sebuah buku.

Mata, pikiran, hati dan tangan bekerja sama untuk menemukan sebuah jawaban dari teka-teki sulit di dalam sebuah buku usang berkabut, berdebu, dan beberapa huruf yang hilang.

Namun mata itu tetap jeli meneliti setiap arti dari kata-kata yang tertulis. Semakin larut malam semakin larut pula ia terbenam di dalam bacaan itu tiada satu pun yang terlewatkan oleh mata Bambi itu.

Saat beberapa kali mata itu menemukan sesuatu yang ganjil dia berhenti sejenak untuk merenungkan makna dari kata-kata tersebut tangan yang lincah meneliti setiap hurufnya serta menuangkan kembali beberapa kata-kata yang cukup penting di dalam selembar kertas baru dan tinta hitam sebagai pengikat mengukirnya.

Pemuda itu ialah pangeran Jeon Jungkook. setelah acara jamuan itu selesai dia segera bergegas menuju ruangan tempat beristirahat untuk menguak sebuah teka-teki yang dikatakan oleh Ratu Kim seokjin sebagai kunci dari segala kunci tentang kejadian beberapa tahun silam.

dan mungkin dengan pemikirannya yang sudah bertambah dewasa dan jiwa kepemimpinan yang telah terlatih sejak kecil membuat pangeran Jeon Jungkook lebih mudah bahkan setiap lembar buku itu dia teliti dengan lincahnya.

...

'bukan kutukan tapi sebuah perjanjian Agung yang dijunjung tinggi'

'pertukaran jiwa dengan kemakmuran dan kesejahteraan'

'terkunci di dalam tembok di suatu hutan terdalam bagian segitiga inti'

'dia kekurangan dan juga akan terbuang'

'pengorbanan dan juga kesetiaan akan sumpah dan kesepakatan dari leluhur yang diharuskan'

'bukan dua apalagi mereka sama'

'jika berbeda mereka dapat berbagi jika sama satunya harus pergi'

Princess Kim ~ De Nobis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang