Different #6

1.1K 228 37
                                    

.
.
.
.
.
.
.

"Eungghh.. D-dimana aku?"

"Kau sudah berada di apartemen mu"

Pria yang bernama Doyoung pun menengok ke arah samping..

Terdapat Taeil yang sedang duduk di sebuah kursi sambil memainkan ponsel nya..

"Apakah kau yang membawaku ke apartemen ku?" tanya Doyoung

"Ya.. Karena kau pingsan saat di pantai tadi" ucap Taeil

"Maafkan aku.. Aku selalu merepotkan mu.."

"Tak apa"

"Sss...Ahhkk..." kepala Doyoung kembali berdenyut.. Ia memegang kepala nya yang terasa berat..

"Kau baik baik saja? Apa aku harus memanggil dokter?" tanya Taeil

"T-tak usah.. Sepertinya aku butuh istirahat saja" ucap Doyoung..

"Baiklah.. Namun, ada hal yang harus ku katakan" ucap Taeil

"Katakan saja hyung.."

"Lusa, kau akan pergi menemaniku ke Osaka" ucap Taeil

"O-osaka?? Tunggu, untuk apa??" tanya Doyoung

"Aku harus melihat keadaan cabang perusahaan ku yang ada di Osaka" ucap Taeil

"Tapi, kenapa tidak dengan sekertaris mu saja??" tanya Doyoung

"Sekertarisku Johnny sedang melakukan honeymoon dengan istrinya ke New York.. Mereka baru saja menikah.. Maka dari itu aku memilih mu untuk ikut dengan ku" ucap Taeil

"Mengapa harus aku yang kau pilih?"

"Karena kau termasuk orang kepercayaan ku Kim Doyoung..

...Lebih baik kau istirahat saja.. Dan besok lebih baik kau tidak masuk kantor karena kondisi mu..

..aku tak mau kau sakit saat pemberangkatan lusa nanti" ucap Taeil

"T-tapi..."

"Ada apa?? Ada masalah??"

"Aku takut dengan suara gemuruh pesawat.. Aku sangat takut" ucap Doyoung

"Apa yang membuatmu takut dengan suara pesawat?" tanya Taeil

"Aku tak tau.. Suara gemuruh pesawat sangat membuatku khawatir.." ucap Doyoung..

"Sudah lah.. Kau jangan takut.. Aku menemani mu.. Sekarang tidur lah.. Dan besok pagi aku akan menjenguk mu kemari..

..good night my bunny" ucap Taeil, namun kalimat terakhir yang ia ucapkan sangat pelan sebelum menutup pintu kamar Doyoung

Huh.. Taeil benar, Doyoung harus istirahat.. Semoga saja esok pagi kepala nya tak terasa sakit lagi..


Dan Taeil belum benar benar pulang ke mansion nya.. Ia masih berada di mobil dengan pikiran yang berkecamuk

Taeil membuka dompet nya yang terdapat satu polaroid gambar kekasih nya yang sangat ia cintai..

"Kau membuat ku gila.. Sangat gila..kumohon tolong jangan mempermainkan ku doyoungie.. Jika itu kau.. Kenapa kau tak mengenali ku?? Kumohon berikan aku jawaban nya apa maksud semua ini!!"

Taeil memukul mukul stir mobil dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya..

"Jika ceritanya seperti ini, bagaimana aku bisa melupakan mu dan melepaskan mu bunny"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi pun tiba... Doyoung mulai membuka matanya dan cahaya yang tembus dari gordeng mengenai matanya..

"Sudah pagi??"

Doyoung sedikit meregangkan badan nya dan kepala nya sudah tak terasa sakit lagi..

Doyoung beranjak dari tempat tidur nya untuk mengambil segelas air..

Dan dia lupa jika semalaman ia tidur dengan memakai pakaian kantor nya..

Ah sudah lupakan..

Setelah meminum segelas air.. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya, dan mengganti pakaian nya..

Hanya perlu 15 menit dan doyoung keluar dengan sudah memakai kaos berwarna abu abu dan celana selutut..

"Sebentar.. Dimana sepatu ku??"

Dan!! Oh astaga...

...Doyoung meninggalkan sepatunya di pantai..

"Ya ampun!! Sepatu ku!! Aisshh bagaimana ini.. Gajian ku masih lama.. Uang ku hanya cukup untuk membeli makanan.. Astaga sepatu ku!!"

Doyoung sangat kesal pada dirinya sendiri.. Jika menyalahkan Taeil?? Tidak, ini sepenuhnya salah doyoung karena ceroboh menaruh sepatu di sembarangan tempat..

R.i.p sepatu nya doyoung..



Ting tong..

Ting tong..


"Tunggu sebentar" pagi pagi Doyoung sudah mendapatkan tamu..

Ceklek..

"Selamat pagi.."

"Eoh? Selamat pagi hyung.. Silahkan masuk.." ucap Doyoung

Taeil pun melangkahkan kaki nya berjalan memasuki apartemen doyoung..

"Dan ini, sepatu mu tertinggal dalam bagasi ku.. Kemarin malam aku ingin mengembalikan nya namun aku lupa" ucap Taeil sambil menaruh paperbag berisi sepatu milik doyoung..

"Aishh benar kah?? Ku kira sepatuku hilang.. Terimakasih hyung.. Jadi aku tak perlu membeli sepatu lagi.." ucap Doyoung

"Dan ini, aku membawakan mu kimchi buatan pembantu di rumah ku.. Sengaja ku bungkus dua karena aku ingin sarapan disini" ucap Taeil

"Terimakasih"

"Hyung.."

"Ya?"

"Kenapa kau baik padaku?? Tidak.. Bahkan kau sangat baik padaku.. Kenapa hyung?" tanya Doyoung


"Karena aku menyukai mu.."

"A-apa??"

"Hm?"

"Apa yang hyung katakan tadi?"

"Mengatakan apa?"

"Mengatakan jawaban dari pertanyaan ku.. Kau mengatakan apa hyung?" tanya Doyoung terus menerus..

"Kita makan saja kimchi nya karena jika dingin akan tak enak" ucap Taeil

"Hyung aku serius!!"

"Aku pun serius.. Kau harus makan.. Karena aku sudah membawakan mu kimchi, oke?"

"O-oke oke"

Dan pembicaraan pun di tutup dengan memakan kimchi bersama di apartemen yang doyoung tinggali.

.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.

Kasih dukungan yg banyak dong biar author nya sering sering up dan diusahain ending nya cepet:)

Gimana ceritanya? Menarik? Ato ngebosenin??

Different [ilyoung](END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang