Don't forget press button star ⭐ at left bottom if you like this
"Silakan duduk, mau pesan apa, bu?" Tanya waiter pria muda kepada wanita berkacamata hitam tersebut.
Wanita berkacamata hitam itu mengangguk, merampas buku menu dengan angkuh seraya melepaskan lensa hitam dan mengamati menu-menu yang dipilih.
"Saya pilih Grey goose satu botol dan seared salmon asian style dua porsi."
Waiter tersebut mengangguk dan pamit undur diri. Tak lama muncul pria yang bernama Galen. Menghempaskan bokongnya seraya menggerutu pada teman dekatnya Satria. Siapa lagi kalau bukan Hana.
Sementara Hana menyilangkan tangan didepan dadanya dengan angkuh. Hana tak punya pilihan lain selain yang bisa diandalkan hanya Galen. Seseorang yang begitu dekat dengan Satria sekaligus memusuhi Abella.
Hana mengetahui semua hal. Dimulai dari obsesi Satria yang begitu menjerat Abella untuk masuk ke dalam dekapan Satria dan pernikahan. Wanita itu tidak serasi dengan Satria, lelaki biasa dan sederhana. Dan sekarang... Lelaki biasa dan sederhana itu berubah menjadi lelaki angkuh sekaligus posesif dengan istrinya sendiri.
Hana tak masalah dengan kemandulan Satria. Ia menerima lelaki itu apa adanya. Hana menyesap grey goose yang sudah dituangkan oleh waiter, menyesapnya seraya terkekeh.
"Galen."
Galen bergumam, berusaha menghabiskan makanan. "Nanti saja dulu, Hana. Ayo makan, bukan meminum seperti itu."
Hana memandang Galen dengan pandangan sulit, terdiam sejenak kemudian ia mengangguk.
Sejenak mereka menghabiskan makan malam hingga mereka bersulang seraya menyesap grey goose tersebut.
"Apa yang ingin kamu katakan, Hana?"
Hana mengulas senyum miring seraya meletakkan gelas wine dengan elegan. "Seperti yang aku katakan, aku butuh bekerja sama denganmu. Aku menginginkan Satria, kau pasti tahu bahwa aku jatuh cinta dengannya. Kau tahu sendiri, semasa Abella belum balik ke Indonesia, aku yang selalu ada disisi Satria. Dan sekarang.. Kau tebak? Abella menjerat Satria, milikku." Ujarnya panjang lebar.
Galen mengulas senyum seraya mengangguk paham. Dia hanya bertanya satu kalimat.
"Lalu?"
Hana mengulas senyum lebar. Menyesap grey goose dalam sekali sentakan. "Aku tahu kamu mencintai Abella dalam diam dan kau tak bisa berbuat. Aku heran denganmu, kenapa kamu selalu menyindir Abella dengan perkataanmu yang begitu menusuk, alih-alih malah melindungi Satria."
Galen mengulas senyum, seraya menyesap grey goose. "Itu bukan bagian ranahmu, Hana. Tapi aku setuju dengan kesepakatan denganmu. Bagaimana?"
Setelah menyesap alkohol, Galen meletakkan gelas tersebut dengan menawan. Tingkah gerak-gerik Galen yang begitu angkuh sekaligus menawan seraya menjulurkan tangan, menunggu Hana mengamit sebagai bentuk kesepakatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rose Petals [ COMPLETED ]
Romance"Orang bilang, luka bakal disembuhkan dengan seseorang yang telah memberi luka... Dan juga waktu. Waktu yang akan memulihkan luka." Satria yang culun, pemalu ibarat buku yang terbuka, diam-diam kagum dan jatuh cinta dengan Abella. Abella yang agres...