Rose Petals [ COMPLETED ]

40 Carlos

Don't forget press button star ⭐ at left bottom if you like this

Satria menyesap alkohol untuk kesekian lama dalam tiga tahun pernikahan. Wajahnya menjadi kusam dan berantakan, aroma alkohol terus menempel dimulutnya. Sudah satu bulan lebih, pencarian istrinya yang hilang, belum ada perkembangan. Apalagi dijalan tanjakan tajam pegunungan tidak memiliki cctv, menambah kesulitan pencarian istrinya.

Siklus itu terus berulang-ulang. Setiap pagi Satria disambut oleh mual ekstrem yang sangat menyiksa dirinya. Setiap dirinya ke dokter dalam kondisi lesu, ia tidak memiliki kendala apapun. Kemudian Kikan... Wanita itu bergumam ringan bahwa dirinya yang mengalami morning sickness.

Netra hitam yang begitu kosong sinarnya, menatap perban putih yang melilit salah satu tangannya. Kejadian itu belum begitu lama. Tapi bukan itu yang ada dipikirannya. Ia memikirkan istrinya yang tidak tahu kabar bahwa kehamilan. Tapi Satria tak yakin, cepat atau lambat Abella pasti tahu.

Satria yakin Abella pasti sadar dengan kehamilan yang berada dikandungannya. Dan kali ini, hari ini... ia benar-benar terpisah dengan istri dan anak-anaknya. Kandungan yang ada di Abella ternyata kembar, Satria tak percaya jika tidak dibuktikan oleh dokternya.

Satria berharap yang menemukan istrinya adalah orang-orang baik. Setidaknya... ia bisa tenang, tapi dirinya tetap saja meragukan itu. Karena istrinya tak mengalami morning sickness, ia kalut dengan istrinya jika terjadi sesuatu dengannya.

Kebiasaan itu terus berulang. Satria tak tahu harus menuju kemana, mencari istrinya kemana.

Mendengar kabar bahwa Galen adalah saudara jauh yang hilang. Sepupunya.. Begitu yang dikatakan oleh ayahnya. Satria tak percaya bahwa dirinya dikhianati, yang lebih tak percaya lagi, Galen tahu selama ini, pria itu menyembunyikan bertahun-tahun begitu lamanya.

Galen sekarang mendekam dipenjara... Entah bagaimana Galen bisa berada di rumahnya pada pagi buta. Seluruh Indonesia tahu, Galen sekarang sudah menjadi buronan yang sedang dicari, karena pria itu berbahaya apalagi berita tentangnya merebak kemana-mana.

Satria berjuang menyelamatkan dirinya yang dalam bahaya. Tapi ia tak punya pilihan, ia mau tak mau harus melawan Galen. Galen dengan senjata yang begitu berbahaya.

Dan... Entah bagaimana Carlos bisa berada dalam satu tempat. Membantu dirinya menghajar Galen. Tidak butuh waktu lama tapi cukup menguras tenaga, mereka mendesah keras. Galen tumbang dalam kondisi tak sadar diri.

Satria berdiri kaku didepan Galen sementara Carlos melemaskan tubuhnya diatas ubin yang begitu dingin menusuknya. Mereka menatap Galen dengan napas yang tak beraturan.

Tanpa lama... Mereka datang setelah Satria menghubungi. Semua terjadi begitu cepat...

Polisi dan detektif berhasil menemukan preman yang ternyata berjumlah enam. Satria berang, menghajar mereka yang sudah berani melecehkan istrinya. Ia ingin sekali membunuh mereka namun Carlos menyadarkan dirinya, tindakan itu terdengar sia-sia, ia tidak akan bisa bertemu istrinya, tidak bisa menyentuh mereka.