Hampir dua ratus dua puluh delapan jam terlewati, tapi sepertinya seorang pasien bernama Seo Changbin masih sangat betah dalam istirahatnya.
Kalau tujuan tidur nya untuk menyadarkan betapa banyaknya orang yang kehilangan akan sosoknya, Changbin berhasil. Sosoknya terlalu unik dan istimewa untuk tidak diingat siapapun yang pernah bertemu apalagi dekat dengan dirinya.
Sejak hari ke tiga, dokter memutuskan untuk memindahkan Changbin ke ruang rawat inap VIP, hal itu dilakukan agar Changbin dapat dijenguk dan dijaga oleh keluarganya dengan lebih baik. Juga karena kondisi Changbin yang semakin hari semakin stabil, terlampau stabil hingga Changbin seolah sedang tidur nyenyak sepanjang hari.
Dokter bilang, retakan di kaki dan tangan kirinya sebenarnya sudah membaik, hanya saja jika Changbin tak kunjung bangun dan melatih kerja ototnya untuk perbaikan pergerakan tulang tulangnya, bukan tidak mungkin kalau bagian tersebut akan menjadi kaku dan tak bisa digerakkan pada akhirnya.
'tut...tut...tut...tut...'
Alat pengukur detak jantung milik Changbin bernada konstan, menandakan si pemilik raga dalam keadaan baik baik saja, seharusnya.
"Bin, sampe kapan ? Lo gak kangen gue ? Lo gak pengen ketemu mama papa ?" Satu satunya saudara sedarah yang dimiliki Changbin bahkan rela pulang pergi dari luar kota hanya untuk terus berharap bahwa adik kesayangan nya akan membuka mata saat ia datang.
"Temen temen Lo nungguin loh, bawa makanan tiap hari, gue bahkan ga nyangka Lo ternyata punya temen sebanyak dan sebaik itu." Lanjutnya bermonolog sambil asik merapikan poni Changbin yang semakin memanjang.
"Dan yang terpenting, orang yang paling Lo anggap berharga, selalu nungguin Lo. Hyunjin..., Dia selalu disamping Lo." Satu senyuman kecil terlukis di paras cantiknya tapi tatapan sedih masih setia terpancar dari kedua mata si anak sulung.
"Gue tau Lo bakal geli kalo denger ini, tapi... Tolong bin, demi gue, demi mama papa, demi temen temen Lo, dan terutama demi Hyunjin, tolong bangun... Changbin, hiks..." Lagi lagi tangisan itu terurai, padahal dirinya sudah menguatkan diri agar tidak menangis lagi ketika menjenguk Changbin.
Suara ketukan di pintu sekilas terdengar lalu masuk lah Hyunjin ke ruangan bernomor 8 yang dihuni Changbin, Hyunjin menemukan sosok kakak perempuan Changbin yang semakin hari terlihat semakin rapuh.
"Kak..." Hyunjin tanpa segan menepuk bahu perempuan bernama lengkap Seo Hyerin itu, menganggapnya seperti kakak perempuannya sendiri.
"Jin, janji sama gue. Bahkan ketika gue atau semua orang...hiks...udah mulai lelah dan nyerah, Lo harus...hiks...harus selalu ada di samping Changbin. Janji...hiks..." Hyerin memeluk Hyunjin cukup erat, menumpahkan segala pemikiran terburuknya untuk kedepannya. Walaupun tentu saja, ia sama sekali tak ingin mengamini itu terjadi.
"Kakak gak boleh ngomong gitu, Changbin pasti bangun sebentar lagi. Dia pasti kangen kakaknya, dia pasti pengen ketemu mama papa nya, udah lama kan kalian gak kumpul. Jadi, Changbin pasti bangun...pasti..." Hyerin mengangguk lalu melepaskan pelukannya, beranjak dari sana dan pergi keluar kamar untuk menenangkan diri.
"....lagipula, ada yang harus dia jelasin ke gue." Lanjutnya sambil menatap layar ponselnya yang menampilkan pesan terakhir dari Changbin 10 hari lalu.
Changbin
Dimana ? Ada yang mau gue omongin.
16.29=======
JisungHanJisung
한국 병원
KAMU SEDANG MEMBACA
GLOW & GROW [HyunChang / ChangJin]
FanfictionSekali liat aja udah ketauan siapa yang dominan. -hyunjin Disini gue semenya ya ! Dominant ! Yang nusuk ! Ngarti? -changbin . . . Main Cast: => Hyunjin yang rajin skinkeran biar GLOW-ing (Top) => Changbin yang rajin olahraga biar GROW ke tulang buka...