Air mineral

685 97 21
                                    

Hay aku update lagi ehehehe, jangan bosen yaa :^]

=======

Ada yang sibuk mengerjap, menatap atap kamarnya dengan pikiran yang dipenuhi pertanyaan pertanyaan.

Sepeninggalan Seungmin dan Jeongin dari kamarnya, Changbin masih setia dalam posisi yang sama, masih dengan perdebatan yang sama, antara ego nya dan kenyataan.

Bagi seorang Seo Changbin yang punya harga diri setinggi langit, tentu bukan hal mudah untuk menerima kenyataan yang begitu berkebalikan dengan Ego nya. Padahal dia sendiri sudah faham, tentu saja, dia sudah berkali kali disadarkan oleh sekitarnya perihal hal ini.

Lihat, padahal dia sendiri sudah sadar, tapi kenapa dengan kurang ajarnya Changbin malah berfikir yang lain lain.

'Gimana kalo gue minta jadi seme dulu sebelum gue menyerahkan diri gue sebagai uke. Hyunjin bakal Nerima gak ya ?'

Sinting emang, tapi mari kita lakukan apa yang si tokoh utama kita mau, gimanapun kita harus ngerti pasti berat bagi Changbin untuk melepaskan keSemean nya dan beralih jadi tim bawah. HM !

Changbin melirik ke arah nakas, jam nya menunjukkan pukul 4 sore lebih sekian. Dia rasa tidak terlalu sore untuk berkunjung, jadi ia memutuskan untuk bangkit dan mengganti piyama tak beraturan nya dengan baju yang lebih layak ala dirinya (all black style)

Dengan membawa ide cemerlang hasil pemikirannya tadi, Changbin mungkin bisa meyakinkan dirinya kalo dia tidak harus selalu memegang prinsip yang dia inginkan, kadang takdir tidak bisa dirubah, kan ?

Setelah selesai bercermin dan merapihkan poninya sekilas, Changbin mengambil handphone, dompet, dan kunci motor nya. Bergegas pergi sebelum hari semakin sore.

=======

'hatchuuu'

'hatchuu !'

"Lo sakit jin ? Hayo loooh sakit apa ?" Tanya Jaemin, salah satu teman sekelompok nya sambil sedikit menjauh.

"Gue gak lagi sakit, sumpah" Jawab Hyunjin sambil menggosok hidungnya yang sama sekali tidak gatal.

"Kayanya ada yang ngomongin Lo deh jin, kata nenek buyut gue, kalo bersin bersin terus tapi lo gak sakit berarti ada yang ngomongin Lo." Timpal Yuta yang sedang sibuk mengetikkan tugas mereka di laptopnya.

"Kalo gitu gue bakal bersin seumur hidup dong ?" Hyunjin menyandarkan punggungnya pada kaki sofa -mereka sedang lesehan di karpet bulu di rumah hyunjin-

(Jangan tanya kenapa setiap adegan selalu ada karpet bulu, author suka karpet bulu, penuh bulu bulu :^)

"Loh ? Kenapa gitu ?" Yuta berhenti mengetik dan menjatuhkan atensinya pada pemuda Hwang.

"Gue kan ganteng, selalu ada yang ngomongin gue kapanpun itu." Jawabnya santai, saking santai nya nyamuk yang lewat depan mereka aja terbang sambil ongkang kaki.

Yuta menatap malas tuan rumah di depannya yang kini sedang di timpuki bantal oleh Jaemin. 'Bagus Jaemin, lanjutkan' batinnya mengamini.

'telepon cuuuuuyyyyy'

'ada telepon cuuuuuyyyyy'

'cuuuuuyyyyy'

Kedua pasang mata di ruang tengah mencari asal suara aneh bin mengejutkan barusan. Dan si pemilik handphone -Jaemin- malah nyengir tak berdosa sambil mengeluarkan ponselnya dari saku jaket yang entah kenapa bisa ada di atas meja makan.

"Halo ? Jaemin in here !"

.......

"Hah ? Hyunjin ?"

GLOW & GROW [HyunChang / ChangJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang