Nasi Goreng dan Lemon Tea

913 127 6
                                    

Sebelumnya sayah mau minta maaf dan makasih sama readers dan voters/? yang setia masih baca disini walopun author kurang ajar gak update berminggu minggu, tapi....
Dengan berat hati author mengumumkan kalo book ini akan.....












Tetap berlanjut, yeaaayyyyyy....

Dengan begitu banyaknya jalan hidup baru yang terpaksa terjadi gara2 covid-19 yaitu salah satunya kelas online, membuat sayah dan teman2 seperjuangan merasakan pahitnya rebahan dirumah.
Kalo UN dihapuskan, harusnya UAS UTS mahasiswa juga dihapuskan dong ! Tidak adil ! (Malah curcol_-)
Oke sekian, check it out !!!

=======

Changbin lupa bawa motor, eh bukan, Changbin lupa kalo dia gak bisa bawa motor. Bodohnya, kenapa dia malah mampir ke parkiran motor?

Karena terlanjur malu, dia pun celingukan dan mulai nyari mangsa tebengan supaya gak disangka mau maling motor.

Udah sekitar 3 menit 27 detik dia nyari siapa aja yang mungkin dia kenal, tapi nihil. Kebanyakan yang ada di parkiran motor malah anak kelas satu dan itu pun udah pada punya yang di bonceng. Nasib cogan jomblo ya begini.

'tiinn tiin.' Changbin natap tajam sama oknum yang kalksonin dia, soalnya itu si kakel yang katanya dinobatkan Bla bla Bla tai anjing Changbin gak peduli. Lee know.

"Dek, pulang bareng gue yok!" Lino menepikan motornya di dekat Changbin dan membuka kaca helmnya.

Changbin gak denger, Changbin lagi pake headset, -ngga lah_- Changbin cuma mengalihkan pandangannya ke arah lain. Berusaha gak peduli sama sosok yang ngajak dia party tempo hari itu.

"Gue sekalian mau ngomong sesuatu sama lo, menyangkut malam itu."

Changbin langsung menatap orang didepannya, ucapannya barusan cukup menarik atensi Changbin.

'Emang apa yang terjadi malam itu? Sampe harus diomongin segala?' itu yang ada dipikirannya.

"Tenang aja, gue cuma mau klarifikasi beberapa hal. Gue gabakal ngapa-ngapain Lo lagi." Lino tau tatapan menyelidik Changbin karna dia curiga.

"...Lagi?" Changbin membulatkan matanya, seingat dia tidak ada kejadian yang harus dikategorikan 'ngapa-ngapain' malam itu. Seingat dia.

"Hyunjin gak cerita?" Lino menarik Changbin mendekat dan memberikan helm cadangan kepadanya.

"Ayo naik, nanti aja Lo tanyain semuanya yang ada di kepala Lo itu."

Changbin masih bengong dan dengan sadar gak sadar dia naik ke boncengan. Lino senyum, entah itu kategori senyum baik apa jahat author gak tau, kan author masih polos *plak ( Jan ngalor ngidul napa !)

=======

"Jin... Jin... Hyunjin !"

"Eh iya apa liks? Sori, gue fokus baca."

'bohong' batin Felix mencelos, dia gak tau apa alasan Hyunjin ngajakin dia ke toko buku, kalo nyatanya Hyunjin cuma mandangin buku komik kebalik. Apalagi dari setengah jam lalu halaman komiknya gak berubah berubah.

"Gue laper." Mereka udah muter muter toko buku hampir satu jam dan felix belum makan dari istirahat tadi.

"Yaudah, nyari makan dulu yuk !" Hyunjin menyimpan komik kebaliknya, lalu berjalan keluar toko.

"Mau makan apa?" Tanyanya sesampai mereka di resto.

"Nasi Goreng sama Lemon Tea aja." Felix dongkol sebenernya, dia kaya berasa jadi pajangan doang, kesana kemari ngikutin Hyunjin yang sama sekali kaya gak peduli keberadaannya dia.

GLOW & GROW [HyunChang / ChangJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang