Happy reading❤_________________________________________
Minggu, 04.00
Ya, ini hari Minggu. Bagi semua orang pasti akan setuju jika Minggu adalah hari yang sangat menyenangkan.
Sebagai waktu untuk rehat sejenak dari aktifitas yang melelahkan selama hampir seminggu sebelum kembali memulainya lagi keesokannya.
Tapi bagi Freeya Minggu merupakan hari yang terburuk bagi hidupnya.
Karena dia harus bangun sangat pagi disaat orang-orang masih terlelap.
Padahal dia masih sangat mengantuk akibat dia kesulitan tidur semalam.
Tapi ini sudah menjadi hal biasa baginya.
Tugasnya yaitu membersihkan seluruh Mansion seorang diri tanpa bantuan para maid. Ku ulangi sekali lagi, dia harus mengerjakannya SEORANG DIRI!
Bergegas diapun mengambil alat-alat kebersihan berharap ini tidak lebih buruk dari yang sebelumnya.
Dia memulainya dibagian dapur terlebih dahulu. Menyapu dan mengepel seluruh lantai makan lalu mencuci setumpuk piring kemudian menyusunnya di rak lemari piring.
Tak terasa hari telah menjelang pagi.
Dia lanjut ke bagian ruang keluarga dan ruang tamu untuk membersihkan seluruh perabot yang ada. Dimulai dari sofa, televisi, meja, dan yang lainnya.Setelah merasa bersih Freeya membuang nafasnya sejenak dan mengelap keringat yang mengucur dipelipisnya.
Freeya melihat orangtuanya keluar dari kamar dan menuju kearahnya.
Orangtuanya sama sekali tidak menatapnya.
“Heh kamu, kenapa meja ini masih berdebu?”
Freeya menatap ibunya lalu segera mengelap kembali meja yang dimaksud. Padahal semua perabotan disini sudah bersih. Bahkan mejanya pun tampak mengkilap.
“Lantainya masih kotor. Cepat bersihin!” Titah ayahnya dengan pandangan tajam menatap Freeya.
Saat Freeya ingin menyapu lantai dekat Ayahnya berdiri....
“Pakai tangan kamu, jangan pakai sapu!”
Freeya menghela nafas pelan dengan segera dia menunduk dan mengelap lantai dengan tangannya sendiri.
Kamu kuat Freeya, jangan menangis dihadapan mereka. Batinnya menyemangati.
Selesai itu Freeya berdiri dan menunggu apa yang harus dilakukannya.
“Buatin kami sarapan.”
Freeya segera menuju dapur dan mulai menyiapkan bahan-bahan untuk masakannya. Kali ini dia hanya memasak nasi goreng seafood. Setelah semua tersaji dimeja makan, datang Ayah dan ibunya lalu duduk di meja makan tersebut.
“Sekarang kamu bangunin Valen, suruh Valen turun buat sarapan.”
Freeya naik kelantai dua menuju kamar Valen, dia langsung masuk karena kamar Valen memang sengaja tidak dikunci.
Freeya memperhatikan Valen yang masih lelap di alam mimpinya.
Andai kamu tau Val, aku pengen banget kita layaknya saudara. Gak kayak gini, setiap ngeliat kamu, pasti kamu ngejauh. Aku juga pengen kayak saudara diluar sana. Aku gak punya temen selama hidup didunia ini. Aku kesepian Val. Diajak bicara sama kamu tanpa nada benci itu udah buat aku seneng banget. Bisa kah itu terjadi Val?
KAMU SEDANG MEMBACA
AUTOPHILE
RandomIni kisah tentang seorang Freeya Radhelya. Seorang gadis dengan cerita tak terduga yang hadir dalam hidupnya. Garis takdirnya pilu namun manis tak terdeskripsikan di waktu yang sama. Dia hanya berharap kebahagiaan murni akan menghampirinya. Bukan...