13

202 36 0
                                    


Happy reading❤

_________________________________________

FLASHBACK ON

Di satu sisi Leon ingin ikut dengan Anne mencari Freeya yang hilang.

Pikirannya kini di penuhi berbagai hal-hal buruk.

Dia khawatir.

Tapi juga gelisah di waktu yang bersamaan.

Ashley sakit, entah sejak kapan dia demam.

Bimbang, antara tetap di camp menjaga Ashley atau turut mencari Freeya.

“Ashley, kamu istirahat dulu, aku mau bantu cari Freeya.”

Ashley diam, matanya menyorot sendu Leon.

“Aku lagi sakit, aku butuh kamu di sini Leon.”

“Tetap di sini ya, banyak juga yang nyari Freeya.”

Mendengar itu Leon frustrasi, dia tidak tenang sampai melihat langsung kondisi Freeya.

Leon melihat Rizhan melintas di hadapannya.

“Riz.”

Rizhan menoleh. Dia hanya mengernyit.

Leon menghampirinya.

“Jagain dulu Ashley, gua mau bantu cari Freeya.”

Bukan tanpa alasan dia memercayakan kepada Rizhan untuk menjaga Ashley, sebab mereka sepupu.

“Ya.” ujarnya memandang Leon dengan sorot mata yang tidak dapat di artikan.

Leon mengangguk berterima kasih dan segera menyusul Anne dan yang lainnya.

***

Mendengar jeritan Anne, Leon berlari menuju asal suaranya.

Di sana, dengan tubuh terkulai lemah, Freeya di pangku oleh Anne.

Batinnya bergejolak melihat keadaan Freeya yang seperti ini.

Tangannya mengepal kuat.

Bersumpah tidak akan mengampuni orang yang telah menyakiti Freeya.

***

Suara sirene ambulance berdengung di sepanjang perjalanan.

“Kamu harus bertahan Freeya.”

“Kumohon.”

***

Menurut hasil diagnosa dokter, Freeya koma. Entah untuk berapa lama.

Mendengarnya membuat Anne tidak bisa berkata-kata.

Pikirannya kosong.

Sedangkan Leon merasa dunianya hancur seketika.

Keluarga Freeya sudah di kabari.

Dan di sinilah mereka berada. Koridor rumah sakit.

Wijaya, Faya, dan Valen seterkejut itu saat melihat Anne.

Tidak menyangka, wajahnya akan semirip dengan Freeya.

Ini terlalu rumit.

Permasalahan ini, kemiripan Anne dan Freeya, juga tentang dendam masa lalu yang membawa akibat sefatal ini.

Wijaya memandang Anne dengan lamat, matanya mewarisi mata Rasya, bibirnya mirip dengan sheila, dan juga sifat Rasya menurun pada Anne.

Seketika dia merindukan kedua orang itu yang telah damai di alam sana.

AUTOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang