08

255 63 0
                                    


Happy reading

_________________________________________

Selain karena kecantikannya, tapi bukan itu yang membuat satu sekolah terkejut.

Melainkan wajahnya teramat mirip dengan salah satu siswi yang selalu dikucilkan yaitu Freeya.

Bagaimana bisa?

Mungkin itulah pertanyaan yang mereka batinkan.

Leon pun sama, jelas dia kaget.

Tapi dia mencoba menetralkan ekspresinya.

Anne berjalan melewati kerumunan didepannya, mereka seolah membuka jalan baginya.

Satu persatu menyingkir dari hadapannya hingga dia bertatapan langsung dengan Leon dan Ashley.

“Can you get away from in front of me?”

“Freeya?”

Who is Freeya?”

Leon tersentak. Menyadari bahwa perempuan dihadapannya bukan lah Freeya.

Melihat keterdiaman Leon, Anne memutar bola matanya.

Step aside.”

Leon dan Ashley menyingkir dari hadapannya.

Anne berlalu dari situ, Meninggalkan kerumunan orang-orang yang masih terpana akan kehadirannya.

***

Freeya berjalan memasuki pelataran sekolahnya. Dari gerbang dia dapat merasakan tatapan yang berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Semacam tatapan tidak percaya.

“Eh...eh...eh...itu kan si Freeya.”

“Iya, gue gak nyangka.”

“Bener gak sih dia kembaran si cewek yang kemarin?”

“Belum pasti sih...”

“Lo gak denger apa si cewek tuh ngomong apa kemarin?”

“Pas si Leon nanya kalo dia Freeya, tuh cewek langsung nanya balik Freeya tuh siapa.”

“Iya juga sih.”

“Tapi kok mukanya mirip banget.”

Sekilas itu lah yang dia dengar dari bisik-bisik sepanjang berjalan menuju kelasnya.

'Apa mereka bilang?'

'Kembaran, mirip, cewek kemarin?'

Atau mungkin hanya dia yang salah dengar.

Freeya tidak memusingkannya, dia mempercepat langkahnya.

Saat Freeya memasuki pintu kelas, dia terkejut setengah mati. Matanya membulat sempurna.

Lagi, dia dapat mendengar suara temen sekelasnya, tapi mereka bicara dengan sangat jelas.

“Eh, Freeya, tuh cewek yang duduk disamping bangku lo, emang dia beneran kembaran lo?”

“Cuihhh, kalo bener, beruntung banget ya lo.”

Freeya mengabaikan ucapan dan tatapan tidak bersahabat dari para teman kelasnya.

Disana, disamping bangkunya, duduk seorang gadis berparas rupawan, tapi bukan itu intinya.

Melainkan perempuan yang duduk disana sambil memainkan handphone, dengan headset yang menyumbat kedua telinganya,
WAJAHNYA TERLIHAT SANGAT MIRIP DENGANNYA!

AUTOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang