12

209 38 0
                                    


Happy reading❤

_________________________________________

Semua Siswa Kelas XI dan XII telah berangkat menuju Mandalawangi.

Selama tiga hari mereka akan berada disana.

Begitupula Anne dan Freeya, mereka duduk di bagian kiri bus, bangku ketiga dari depan.

Perjalanannya agak sedikit jauh.

Anne terlihat damai sambil mendengarkan musik dari earphone yang di kenakannya.

Semua teman kelasnya juga sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing.

Freeya merasa matanya berat, mungkin tidur sebentar tidak akan apa-apa, dia menoleh menatap Anne yang rupanya sudah tertidur.

Memalingkan muka ke arah jendela, Freeya perlahan menutup kedua matanya.

Tapi saat melihat suatu objek, sontak netranya memicing.

Disana, berdiri sebuah papan bertuliskan namanya dengan cairan berwarna merah di sekelilingnya.

'FREEYA RADHELYA'

Entah mengapa perhatiannya terpusat sepenuhnya di situ.

Dan seolah keadaan mendukung, bus yang di tumpanginya berhenti mendadak.

Samar samar dia mendengar suara supir mengatakan bahwa barusan ada kucing hitam melintas secara tiba-tiba.

Bus kemudian melaju kembali. Freeya mengernyit mendapati seekor kucing hitam menatapnya dari seberang jalan.

Kucing itu berlari dan hilang entah kemana.

Seolah memberi isyarat padanya.

***

“Baik anak-anak, karena hari sudah sore dan sebentar lagi akan malam, maka sekarang kita membangun tenda terlebih dahulu.”

“Setelah itu akan di lakukan pembagian tim.”

Tak butuh waktu lama, semua tenda sudah berdiri.

Freeya memandang ke arah Leon yang sedang menemani Ashley duduk, dia menyampirkan jaketnya di pundak Ashley.

'Mereka serasi ya'

***

Dinginnya udara malam di tempat ini membuat Freeya merapatkan mantelnya.

Malam ini mereka akan melakukan kegiatan jurit malam.

Pembagian kelompok sudah di lakukan sore tadi.

Freeya tidak sekelompok dengan Anne, hal itu lah yang membuatnya tidak nyaman sedari tadi.

Dia sudah menganggap Anne sebagai saudarinya sendiri.

Sedangkan Anne terlihat tertawa bersama teman setimnya.

Freeya tahu, bahwa teman kelompok Anne adalah anak-anak yang baik.

Sedangkan di kelompok nya sendiri malah risih saat Freeya sekelompok dengan mereka.

Anne tadi mengatakan jika semuanya akan baik-baik saja, Freeya tidak usah  risau terhadap apapun itu.

Freeya harap semoga dia tidak di jebak teman sekelompok nya sendiri.

***

Para tim sudah jalan di rute yang telah di tentukan.

Dan tim Freeya lah yang paling akhir berangkat.

Semua teman kelompoknya berjalan menjauhi nya.

AUTOPHILE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang