Extra Part

8 4 2
                                    

"assalamualaikum papa pulang" ucap Ricky yang baru datang dari luar kota selama tiga hari
"Waalaikumussalam papa" jawab si kembar yang langsung lari memeluk Ricky
"Waalaikumussalam" jawab Elis lalu membawakan tas kerja Ricky

"Papa Revina kangen banget sama papa" ucap Revina
"Revan juga" sahut Revan tak mau kalah
"Tuh mas , mereka nanyain kamu terus" adu Elis
"Papa juga kangen sama kalian" jawab Ricky.
"Udah dulu ya kangen kangennya. Biar papa mandi dulu ya sayang" ucap Elis kepada kedua anaknya.

Setelahnya Elis pun mengajak si kembar untuk ke kamarnya.

*****
Setelah kedua anaknya tertidur , Elis pergi ke kamarnya. Namun tak mendapati Ricky didalamnya. Sepertinya suaminya itu sedang berada di ruang kerjanya setelah tadi menemani si kembar bermain.

Padahal baru saja dia datang selama tiga hari mengurus cabang perusahaannya yang ada di luar kota. Tapi Elis mengerti itu.

Kemudian ia memutuskan untuk ke balkon kamarnya , melihat bintang-bintang dan mencari udara segar , membuatnya nyaman dan terlebih lagi pemandangan malam kota sangat terlihat jelas dari situ.

Disaat dia sedang memejamkan matanya menikmati angin semilir , tiba-tiba ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Elis mengetahui siapa itu , yang tak lain adalah suaminya yang telah hidup bersamanya selama empat tahun ini.

"Aku kangen" ucap Ricky sembari membenamkan wajahnya di ceruk leher Elis.
Perlakuan Ricky sukses membuat pipi Elis merona. Masih selalu sama , padahal bukan pertama kalinya Ricky memperlakukan Elis semanis itu.

"Kok diem? Kamu gak kangen aku?" Tanya Ricky , membuat Elis terkekeh.
"Kangen banget" jawab Elis masih dalam posisi yang sama menikmati malam yang indah nan cerah itu.

"Bintang-bintang itu lebih indah daripada aku ya" ucap Ricky lagi , membuat Elis memutar bola matanya malas
"Jangan mulai deh"
"Abisnya kamu katanya kangen setelah tiga hari LDR, malah aku di cuekin" ucap Ricky membuat Elis membalikkan badannya dan menatap Ricky lekat dengan senyum manisnya.

Setelah puas memandangi wajah suaminya tersebut, Elis pun memeluknya. Menyalurkan rindu dan kebahagiaannya.
"Makasih untuk semuanya" ucap Elis , membuat Ricky mengernyit tak mengerti dengan ucapan Elis.
"Makasih untuk?" Tanya Ricky
"Cih , ga peka banget si" ucap Elis kesal dan melepaskan pelukannya

"Makasih untuk semuanya , yang selalu ada untuk aku dan anak-anak , yang selalu nemenin dan segalanya buat aku. Love you" ucap Elis tulus sembari menatap wajah tampan Ricky
"Aku yang makasih Lis. Kamu udah nerima aku , udah mau jadi hidupku , bersedia jadi ibu dari anak-anakku dan jadi masa depanku. Makasih yang tiada habisnya. Love you too" ucap Ricky lalu memeluk Elis lagi.

Dan hampir saja Elis melupakan sesuatu.
"Oiya aku punya sesuatu untuk kamu" ucap Elis
"Apa?" Tanya Ricky penasaran
"Tunggu sini bentar , aku ambil" ucap Elis sembari pergi masuk ke kamarnya.
Mengambil sesuatu yang sudah dia simpan di laci.

"Kamu mau ngasih aku apa?" Tanya Ricky setelah Elis kembali.
Lalu Elis pun menunjukkan benda yang dia genggam dan sembunyikan di belakangnya.
"Nih" ucapnya sambil tersenyum.
Setelah melihat benda itu , Ricky pun langsung mengambilnya dari tangan Elis untuk memperjelasnya. Dan senyum bahagia tercetak di bibirnya.
"Kamu hamil?" Tanya Ricky memastikan dan Elis pun mengangguk sembari tersenyum. Benda itu adalah testpack yang menunjukkan positif.

Betapa bahagianya mereka
"Makasih , aku bahagia. Akan akan punya anak lagi" ucapnya Ricky yang menatap Elis lekat dan mencium istrinya itu , bibir keduanya saling menyatu.

Tak ada kebahagiaan yang menggambarkan keduanya. Dan mereka bersyukur dengan takdir yang menyatukan mereka.

*****

ELIS   [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang