---
Author POV
"Hyung, pesananmu datang." Ujar Heechul menunjuk pada kedatangan Tiffany.
"HEI!" Teriak Tiffany tidak terima. Siwon dan Heechul sama-sama tertawa mendengar teriakan Tiffany.
"tuan Choi, pecat saja dia!" Kata Tiffany kesal.
"Aku memang sedang mempertimbangkannya." Sahut Siwon dan di sambut senyum puas di wajah Tiffany. Gadis itu langsung menghampiri Siwon yang masih duduk betah pada kursi kebesarannya.
"Aku tau kalian tidak akan tega melakukan itu padaku." Sela Heechul sembari menjulurkan lidahnya.
"Aku dan kekasihku membutuhkan privasi, Kim Heechul. Bisakah kau segera keluar dan jangan biarkan siapapun mengganggu kami?" Pinta Siwon dengan sopan. Heechul mencibir namun tetap menuruti permintaan Siwon.
"Saya mengerti, sajangnim. Nikmati waktu kalian berdua. Saya permisi." Heechul melangkah keluar dari ruangan Siwon, diiringi tawa geli dari Tiffany.
Siwon kembali menekuni pekerjaannya di atas meja, seolah Tiffany tidak ada di sana. Tangannya yang memegang pena terus bergerak di atas kertas. Mencoret, menulis, hingga membubuhkan tanda tangannya. Tiffany yang melihat itu kontan mendengus dengan pelan. Membuat Siwon mendongak dan menatapnya.
"Ada apa?" Tanya Siwon.
"Kau bertanya ada apa? Cih! Benar-benar tidak peka." Sungut Tiffany.
"Ck! Aku benar-benar tidak tau, Tiffany." Balas Siwon.
"Kau mengatakan pada Heechul oppa agar tidak ada yang mengganggu kita. Namun nyatanya kau hanya fokus pada pekerjaanmu dan menelantarkanku disini." Seolah baru mengerti, Siwon menganggukkan kepalanya. Sebelum akhirnya tersenyum geli.
"Kenapa kau selalu saja cemburu pada pekerjaanku?" Ejek Siwon. Laki-laki itu menarik Tiffany untuk duduk di atas pangkuannya.
"Karena kau selalu mementingkan pekerjaanmu daripada aku." Ucapnya.
"Tetapi kau tetap berada paling atas. Pekerjaanku berada dibawahmu."
"Kalau begitu, apa kau sekarang bersedia meninggalkan pekerjaanmu dan menghabiskan waktu denganku?"
"Tentu saja." Siwon menyahut dengan cepat. Laki-laki itu menggeser kertas-kertas yang berada di atas meja. Mengangkat Tiffany yang berada dipangkuannya hingga duduk di atas meja kerjanya. Tiffany tersenyum senang karena hari ini ia merasa menang dari pekerjaan Siwon.
"Sekarang katakan padaku, kau ingin melakukan apa untuk menghabiskan waktu denganku?" Siwon merangkul pinggang Tiffany sembari mendongak. Sebagian wajah Siwon tertutup oleh rambut Tiffany karena posisi gadis itu yang sedang menundukkan kepalanya untuk menatap Siwon.
"Sesuatu seperti ini?" Kata Tiffany mengecup bibir Siwon. Siwon kembali tersenyum geli.
"Astaga, Tiffany. Aku benar-benar merasa bersalah padamu. Sepertinya tubuhku, ciumanku, dan sentuhanku benar-benar membuat pikiranmu menjadi sangat kotor. Ck!" Decak Siwon dengan menggelengkan kepalanya. Tiffany hanya mengangkat kedua alisnya seolah bingung dengan ucapan Siwon.
"Apa? Memangnya apa yang aku inginkan? Aku hanya ingin berciuman denganmu, itu saja"
"Baiklah, Hanya berciuman." Ujar Siwon langsung. Selanjutnya laki-laki itu memajukan wajahnya dan mencium bibir Tiffany, yang langsung disambut baik oleh gadis itu. Tiffany meletakkan kedua tangannya di bahu kokoh Siwon. Mereka terus saling melumat untuk waktu yang lama. Kedua tangan mereka sama-sama belum bekerja dan hanya diam seperti sebelumnya. Tiffany menjauhkan wajahnya yang otomatis membuat ciuman keduanya terlepas. Siwon menatap gadis itu dengan kesal.

KAMU SEDANG MEMBACA
A tough love journey
RomanceBagaimana jika seorang Pria bermain cinta dalam pernikahannya dan seseorang yang sudah diberi nasehat tapi tidak didengar...