---Author POV
"Kau hamil."
"Apa?"
"Kau tidak tau?" Dokter Park terlihat bingung. Tiffany hanya diam saja sembari memikirkan ucapan Dokter Park. Ia hamil? Benarkah?
"Saat kau bilang sedang bertengkar dengan kakakmu, aku pikir karena hal ini." Lanjut Dokter Park.
"Apa kau sudah mengatakan hal ini pada Sungmin Oppa, Dokter?" Tanya Tiffany khawatir.
"Belum. Karena aku ingin memastikannya terlebih dahulu denganmu. Usianya sekitar 2-3 minggu, aku tidak terlalu yakin. Sebaiknya kau segera memeriksanya pada dokter kandungan." Saran Dokter Park.
"Tolong jangan katakan apapun pada siapapun, Dokter." Pinta Tiffany.
"Tetapi kenapa? Apa karena kau tidak tau keberadaan ayah dari calon bayimu itu?"
"Tidak, Dokter. Bukan seperti itu. Kekasihku akan bertanggung jawab."
"Kalau begitu kita harus memberitahu Sungmin. Kau dan kekasihmu harus menikah sebelum perutmu membesar." Kata Dokter Park.
"Aku mengerti. Aku yang akan memberitahukannya pada Oppa. Untuk saat ini katakan saja bahwa penyakit lambungku kambuh. Ya?"
"Kau seperti menyembunyikan sesuatu." Ucap Dokter Park curiga.
"Dokter, aku mohon." Pinta Tiffany dengan memelas. Dokter Park menghela nafas dengan pelan.
"Baiklah jika seperti itu. Tetapi aku tidak akan bertanggung jawab jika nanti Sungmin terlambat mengetahuinya."
"Terima kasih, Dokter Park." Tiffany tersenyum kecil. Bersamaan dengan itu, Soeun masuk ke dalam kamar Tiffany. Ia terlihat sangat khawatir dengan kondisi Tiffany.
"Maaf, aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi di luar. Apa yang terjadi pada adikku, Dokter?" Tanya Soeun.
"Penyakit lambungnya kambuh. Sepertinya ia tidak makan dengan teratur akhir-akhir ini." Ucap Dokter Park setengah berbohong. Karena nyatanya salah satu penyebab perut gadis itu sakit adalah memang karena penyakit lambungnya. Dan penyebab lainnya adalah karena ia sedang hamil. Dan kehamilan gadis itu sedikit lemah-sepertinya.
"Ah, begitu rupanya. Aku benar-benar ketakutan saat melihat ia pingsan. Untunglah tidak ada yang serius." Ujar Soeun sembari mengusap dadanya. Ia itu menatap Tiffany yang masih terlihat lemah.
"Aku sudah meresepkan obat untuknya, kau harus cepat menebusnya. Dan pastikan Tiffany makan dengan teratur." Pesan Dokter Park.
"Aku mengerti, Dokter." Sahut Soeun.
"Kalau begitu aku pulang dulu. Jaga kesehatanmu, Tiffany. Dan ingat pesanku tadi." Dokter Park menatap Tiffany dengan intens. Tiffany menganggukkan kepalanya.
"Aku akan mengantarmu ke depan, Dokter." Ujar Soeun menawarkan. Dokter Park dan Soeun keluar dari kamar Tiffany. Meninggalkan Tiffany sendiri agar bisa beristirahat.
Setelah beberapa lama Soeun kembali kekamar Tiffany untuk melihat keadaannya.
"Kau baik-baik saja, kan?" Tanya Soeun."Eonni, kau harus membantuku." Tiffany tidak menjawab pertanyaan Soeun. Soeun menatap Tiffany dengan kening berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A tough love journey
RomansaBagaimana jika seorang Pria bermain cinta dalam pernikahannya dan seseorang yang sudah diberi nasehat tapi tidak didengar...