"Krystal.. Akhirnya kau datang juga" ucap Sean berteriak dan langsung memeluk erat Sean.Krystal hanya tersenyum kikuk, tubuhnya seolah terpaku. Bola matanya berkaca-kaca, masih terbayang peristiwa malam tadi yang begitu membekas.
"Hei gadis nakal, apa kau tak ingin membalas pelukanku?" goda Sean.
Krystal menyeka airmatanya yang sedikit keluar, tangannya langsung memeluk erat pinggang Sean.
"Aku sangat merindukanmu, Kak Sean. Sangat!"
***
Tiga bulan kemudian..
"Ada apa, Krys? Kenapa? Aku dengar ada sedikit kegaduhan disini?" tanya Sean saat masuk ke dalam butik.
"Entahlah Kak Sean, aku kesulitan untuk memakai gaun pernikahanku ini, tidak dapat diresleting dengan benar" keluhnya.
Sean menatap punggung Krystal.
"Ada apa ini? Aku memesan gaun ini sesuai dengan ukuran yang waktu itu kau berikan, kenapa sekarang menjadi tidak muat? Apa kau bertambah gemuk?"
Krystal terdiam karena perkataan Sean, dia mulai memikirkan sesuatu.
"Apa mungkin aku— Tidak.. Tidak mungkin, tapi sudah tiga bulan semenjak kejadian itu aku belum juga datang bulan.. Argghh, apa yang kau pikirkan, Krystal?" ucapnya pelan.
Sean menepuk pelan bahu Krystal.
"Ada apa, Krys? Apa kau baik-baik saja?"
Krystal masih diam tak menjawab pertanyaan yang baru saja dilontarkan Sean.
"Krystal.. Hei.. Tak usah kau ambil hati perkataanku, pernikahan kita masih seminggu lagi, bukan? Aku akan menyuruh mereka untuk memperbaiki gaunmu agar pas di badanmu, kau jangan risau. Hm?"
Krystal mengangguk pelan.
***
"Jangan hamil.. Jangan sampai hasilnya positif"
Krystal masih memejamkan matanya, tangannya masih menggengam tespack itu.
Airmatanya menetes keluar saat melihat hasil tespack itu.
"Tidak.. Tidak mungkin.. Apa Kak Sean akan menerimaku jika tau aku hamil anak pria lain? Bajingan!" isaknya.
***
PROK.. PROK.. PROK..
Seluruh tamu yang hadir bertepuk tangan menyambut kehadiran Sean dan Krystal.
Krystal selalu menundukkan kepalanya, sementara Sean dia terus saja tersenyum dan merangkul erat pinggul gadisnya.
"Wah.. Mereka memang pasangan yang sangat serasi yah" bisik salah seorang tamu.
"Krystal, ada apa?"
"Tidak ada"
Mereka mulai berjalan menuruni anak tangga.
"Perkenalkan, ini adalah Krystal Ayunindya, calon istriku"
PROKK.. PROKK..
Sean tersenyum bangga, sementara kekasihnya terus saja menundukkan kepalanya.
'Aku takut kau akan kecewa nantinya, Kak Sean' ucapnya dalam hati.
***
"Krystal.. Apa yang kau katakan? Tidak.. Tidak mungkin, pernikahan kita lusa akan dilaksanakan. Apa kau ingin membuat lelucon dengan membatalkan pernikahan ini?" bentak Sean.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Krystal
FanfictionKrystal Ayunindya tiba-tiba terbangun tanpa menggunakan sehelai benang pun, niat awalnya untuk menyerahkan mahkotanya pada sang kekasih namun ternyata salah sasaran. Pernikahan yang sudah direncanakan pun harus batal setelah orang tua kekasihnya men...