"Theo.. Hana.. Kalian dimana? Ayo cepat berangkat nanti kalian akan telat" teriak Krystal.Krystal duduk di meja makannya dan mulai mengoleskan roti dengan selai.
"Selai coklat untuk Theo dan selai strawbery untuk Hana"
Krystal langsung beranjak pergi mengambil kotak bekal di dapur karena sangat terburu-buru hampir menabrak tubuh ibunya.
"Hei pelan-pelan.. Kau ini kenapa, Krystal?"
"Maaf Bu.. Aku terlambat, aku takut akan dikeluarkan dari tempat kerjaku jika terlambat" ucap Krystal sambil tergesa-gesa memasukkan roti itu ke dalam bekal anak kembarnya.
"Muachh.. Krystal pergi dulu, kalau mobil jemputan Theo dan Hana datang beritahu mereka ya Bu, daaahh"
"Hei Krystal.. Bahkan kau sendiri belum memakan sarapanmu" teriak ibunya.
Namun Krystal nampak tak memperdulikannya, dia malah berlari keluar rumah.
"Sepertinya ada yang aneh dengan penampilan Krystal, tapi apa ya?" gumam ibunya.
"Nenek.. Apa ibu sudah berangkat?" tanya Hana.
"Sudah sayang, ada apa? Apa kau membutuhkan sesuatu? Katakan pada nenek saja, hm?"
"Ini.. Kacamata punya ibu tertinggal" sambung Hana.
Yuna membulatkan matanya dan mengambil kacamata itu.
"Astaga! Anak itu kenapa ceroboh sekali pasti penyamarannya akan segera terbongkar, ckck"
"Sudah biasa nenek, ibu kan memang selalu saja ceroboh tak memperhatikan semuanya dengan detail. Terlalu terburu-buru tanpa mengeceknya lagi" sambar Theo yg baru saja datang.
"Ishh.. Anak kecil, pantas ibumu selalu kesal terhadapmu. Ucapanmu sangatlah dingin"
Theo tak memperdulikan ucapan neneknya, dia malah menuju meja makan dan memakan sarapannya dengan cuek.
"Nenek" bisik Hana sambil menarik ujung baju neneknya.
"Dia memang sangat menyebalkan, sikapnya itu seperti orang dewasa" bisik Hana.
Yuna hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya.
TINN.. TINN.. TIN..
"Hana ayo.. Mobil jemputan kita sudah datang" teriak Theo.
Hana mengangguk dan berlari keluar rumah.
"Eh tunggu.. Bekal kalian, jangan lupa dimasukkan ke dalam tas"
"Nenek jaga dirimu baik-baik, jika kau membutuhkan sesuatu kau hubungi saja sekolah kami. Aku pasti akan langsung pulang untuk membantumu" ucap Theo datar.
"Dasar anak kecil, sana berangkat nanti kalian terlambat"
"Dahh nenek" ucap Hana riang.
Yuna masuk kembali ke dalam rumahnya, dia menatap kacamata yang tadi dia letakkan di meja makan.
"Semoga saja tidak akan terjadi sesuatu yang buruk pada dirinya"
***
Krystal celingak-celinguk, dia menatap heran setiap orang yang berpapasan dengannya menatapnya tak seperti biasanya.
"Ada apa? Apa ada yang salah dengan penampilanku?" gumamnya.
Krystal terus berjalan dengan menundukkan kepalanya, hingga tak sengaja menabrak tubuh tegap seorang pria.
"Ehh maaf.. Aku tidak sengaja, maafkan aku!" ucapnya pelan.
Pria itu menarik dagu Krystal untuk menatap dirinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Krystal
FanfictionKrystal Ayunindya tiba-tiba terbangun tanpa menggunakan sehelai benang pun, niat awalnya untuk menyerahkan mahkotanya pada sang kekasih namun ternyata salah sasaran. Pernikahan yang sudah direncanakan pun harus batal setelah orang tua kekasihnya men...