6

1K 102 6
                                    


DRRRT..
DRRRT..
DRRRT..

"Ah sial, ada saja yang mau menggangu kesenanganku"

Kai menatap lekat wajah Krystal yang masih memejamkan matanya.

Dia beranjak mengambil ponselnya yang bergetar.

"Ya hallo.. Katakan!"

"....."

"Baiklah.. Aku akan segera pergi kesana"

Kai menatap Krystal sejenak dan terkekeh. Dia lalu pergi keluar ruangannya.

BRAAKK..

Krystal terkejut, dia membuka matanya.

"Astaga.. Syukurlah bos mesum itu pergi juga"
                                                                            Krystal mengambil minum dan meneguknya hingga habis.

"Ahh.. Aku bisa gila jika terus menerus bekerja disini" keluhnya.

***

"Ibu.. Kau sudah pulang? Kenapa tidak mengucapkan salam" ucap Theo cuek.

Krystal melotot dan mengelus tengkuknya.

"Hei bocah kecil.. Kau ini senang sekali mengintrogasi ibumu sendiri ya" ucap Krystal gemas dan mencubit pipi chubby anaknya.

"Ah ibu lepaskan, aku ini bukan anak kecil" protesnya.

Krystal membulatkan matanya.

"Bukan anak kecil? Lalu kau pria dewasa, begitu?"

"Bukan juga" jawab Theo cuek.

"Ibu jangan dengarkan dia, dia memang sok sekali" sambar Hana yang baru saja datang.

Krystal hanya tersenyum dan memeluk tubuh putri mungilnya itu.

"Ibu pasti sudah lelah bekerja, kan? Mau aku pijitin?"

"Uh anak baik, kau memang perhatian sekali. Beda dengan kakakmu itu" ucap Krystal sambil melirik Theo.

Theo melengos pergi.

"Anak itu.. Sifatnya benar-benar sangat dingin, ckck"

Saat Krystal dan Hana sedang asik bercanda, Theo datang kembali membawa sebuah berkas.

"Ibu tanda tangani ini"

Krystal menatap bingung.

"Apa ini?"

"Kontrak kerjaku" jawabnya cuek.

"Apa? Kau bekerja? Kau masih kecil! Memangnya ada perusahaan yang menerima bocah kecil seperti dirimu?"

"Tanda tangani saja, bayarannya lumayan besar"

Krystal mengambil berkas itu, matanya membulat terkejut saat melihat nominal yg tercantum di kontrak itu.

"Sebanyak ini? Mereka akan membayarmu sebanyak ini?"

Theo mengangguk.

"Aku hanya perlu berakting untuk iklan saja, setelah itu akan mendapatkan bayaranku"

Krystal menjewer telinga Theo.

"Dasar anak nakal, untuk apa kau melakukan ini?"

"Aku akan membantu ibu untuk memenuhi kebutuhan di rumah ini dan juga untuk biaya pengobatan nenek"

Krystal merasa terharu, meskipun Theo mengucapkannya secara dingin tapi hatinya benar-benar tersentuh.

Krystal langsung memeluk tubuh putranya itu.

My KrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang