15

953 81 1
                                    


"Kai.. Akhirnya kau datang" ucap Irene lega.

"Dimana Hana? Apa dia baik-baik saja?" nada Kai terdengar sangat cemas.

"Dia itu putrimu Kai, dia pasti kuat seperti dirimu"

Kai menarik nafasnya lega.

"Lalu bagaimana selanjutnya? Kau bilang operasinya gagal bukan? Lalu apa lagi cara yang bisa dilakukan demi kesembuhannya?"

"Kai.. Saat ini Hana harus menjalani masa kemoterapi yang lumayan sakit untuk mematikan sel kanker di dalam tubuhnya. Tapi itu akan dilakukan setelah kondisinya benar-benar pulih"

Kai menatap sendu wajah putri mungilnya itu.

"Aku benar-benar tak bisa mengatakan apa pun pada Krystal jika terjadi sesuatu pada Hana" lirihnya.

***

"Hana" teriak Krystal terbangun dari tidur lelapnya.

Nafas Krystal berhembus tak beraturan, dia menjadi sangat gelisah.

KREEKK..

"Ibu.. Apa yang terjadi?" tanya Theo yang baru saja datang.

Krystal menoleh dan tersenyum, Theo memeluk erat ibunya.

"Ibu jangan menangis, semua pasti akan baik-baik saja. Theo yakin"

Krystal mengangguk.

'Ayah, kau sudah berjanji bukan kepadaku dan ibu jika kau pasti akan membawa Hana kembali kesini setelah dia sembuh, aku harap ayah tak mengingkari janji itu' batinnya.

***

"Kau sudah bangun peri kecil ayah?"

"Ayah"

Kai langsung mencium kening Hana dengan lembut.

"Ayah disini.. Ayah akan selalu menjagamu disini"

"Ayah.. Aku rindu ibu dan Theo"

Kai mengangguk.

"Kau harus sembuh dulu setelah itu kita akan kembali berkumpul dengan ibu dan juga Theo"

"Ayah janji?"

"Janji"

"Hana sayang sekali dengan ayah, muaacchhh"

Tanpa terasa airmata Kai menetes. Dia mencengkram kuat tubuh mungil peri kecilnya itu.

***

"Kemana Kai? Kenapa nomornya tak bisa dihubungi?"

Krystal terus menghubungi Kai tapi nomornya tetap tidak aktif.

"Hmm menyebalkan, lihat saja jika bertemu nanti aku pasti akan memberimu pelajaran, Kai"

"Ibu ayo nanti kita terlambat"

Krystal berlari menghampiri Theo.

***

"Eh ayah tertidur disini? Pasti punggungnya sangat sakit"

Hana menatap lekat wajah ayahnya yang sedang terlelap tidur.

"Ibu.. Andai ibu disini, ibu lihat jika ayah sangat menyayangiku. Dia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungiku"

Hana mengusap lembut rambut Kai hingga terbangun.

"Eh peri kecil ayah sudah bangun?"

Hana tersenyum sangat manis dan memeluk erat tubuh ayahnya.

"Ayah, terimakasih"

"Terimakasih untuk apa?"

"Semuanya, atas semua waktu yang ayah berikan untuk Hana"

My KrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang