"Meeting selesai sampai disini" tutup Kai mengakhiri meetingnya.Seluruh orang yang berada disana berhamburan keluar, kecuali Krystal, Sean dan Kai yang masih berada disana.
Sedari tadi Krystal hanya terdiam dan tak berani menoleh ke arah Kai.
Sean merasa sangat bingung dengan sikap Krystal lalu memegang tangannya.
"Krystal.. Ayo kita pergi"
"Eh"
Krystal mendongakkan kepalanya dan menatap lekat wajah Sean. Sean tersenyum tipis.
Saat mereka ingin beranjak Kai mencegahnya.
"Tunggu dulu Sean, aku ingin membicarakan suatu hal yang penting kepadamu" ucap Kai serius.
Sean menoleh Krystal.
"Kak Sean, sebaiknya aku pergi dulu dari sini"
Namun Sean menahannya dan menggelengkan kepala.
"Tunggu disini, kau sekarang sekretaris pribadiku"
Kai merasa geram dan mengepalkan telapak tangannya.
Rahangnya mengeras, dia benar-benar terbakar api cemburu.
"Katakan Kai, ada apa?"
"Hmm begini.. Kau kan tau dari meeting yang baru selesai, aku ingin meminta bantuanmu"
"Katakan Kai, apa yang bisa aku bantu?"
"Begini.. Aku membutuhkan dukunganmu agar perusahaanku kembali berjalan dengan normal. Apa kau bisa menginvestasikan sahammu untuk proyek terbaruku?"
"Proyek baru? Bukankah perusahaanmu sedang di ujung tanduk, kau masih memikirkan mengenai proyek baru?"
Kai menghela nafasnya.
"Proyek ini satu-satunya cara agar perusahaanku dapat bangkit dari keterpurukan ini. Jika proyek ini berhasil aku akan mendapatkan keuntungan yang akan membuat perusahaan ini kembali stabil" jelasnya.
Sean menimbang perkataan Kai.
"Berapa keuntungan yang akan aku dapatkan nantinya jika aku menginvestasikan uangku kepada perusahaanmu?"
"30% dan 70%"
"Aku tidak setuju kalau begitu"
"Eh.. Lalu berapa yang kau inginkan Sean?"
"50% dan 50%, bagaimana? Resikonya sangat besar bagiku. Jika proyekmu gagal aku akan rugi banyak"
Kai berusaha mengendalikan emosinya, dia benar-benar kesal karena Sean seolah meragukan kemampuannya.
"Baiklah.. Asalkan kau mau membantuku untuk itu"
Sean menepuk bahu Kai.
"Katakan berapa nominal yang kau butuhkan aku akan segera memberikannya kepadamu?"
Kai mengangguk.
KRING.. KRING.. KRING..
Ponsel Sean berbunyi, dia merogoh saku celananya.
"Aku mengangkat telpon dulu, Krystal kau diskusikan dengan Kai berapa nominal yang dia minta dan setelahnya temui aku di parkiran yah"
Krystal terpaksa mengangguk.
Sean langsung berlalu pergi.
Sementara itu Krystal dan Kai hanya terdiam dan saling menatap.
"Aku akan menghubungi Sean saja mengenai nominal yang aku butuhkan" jawab Kai dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Krystal
FanficKrystal Ayunindya tiba-tiba terbangun tanpa menggunakan sehelai benang pun, niat awalnya untuk menyerahkan mahkotanya pada sang kekasih namun ternyata salah sasaran. Pernikahan yang sudah direncanakan pun harus batal setelah orang tua kekasihnya men...