9

1K 96 4
                                    


"Bos.. Keadaan perusahaan sudah sangat genting, aku juga tak menyangka jika ada yang membocorkan data penting perusahaan kita" ucap Chandra, asisten pribadi Kai.

Kai mengurut dahinya.

"Kau harus segera cari tau siapa orang yang ingin menghancurkan perusahaanku" ucapnya tegas.

"Baik bos"

Chandra pergi meninggalkan Kai.

Kai masih merenung.

"Aku hanya tidak ke kantor satu hari saja data penting perusahaan bisa dicuri, sebenarnya siapa pelakunya?" gumamnya.

TOK.. TOK.. TOK..

"Ya masuk"

Krystal datang dengan membawa buku agenda di tangannya.

"Pak siang ini kau ada meeting di Restoran Hilton dan malamnya ada acara pesta dengan para pemegang saham di Hotel Kharisma"

"Baiklah, aku tau"

Saat Krystal ingin berbalik, Kai mencegahnya.

"Krystal.. Selama kita tidak masuk kerja kemarin apa ada orang lain yang diam-diam memakai laptopku dan menyalin data penting di dalamnya?"

"Tidak Pak, laptopmu selalu aku rapihkan jika kita pulang kerja, bukankah laptopnya juga selalu kau bawa pulang?"

Kai berpikir.

'Benar juga apa yang dikatakan oleh Krystal, jadi siapa yang mencuri dataku diam-diam?'

KREEKK..

"Kai sayang.. Ah aku sangat merindukanmu" ucapnya sambil memeluk mesra Kai.

Entah mengapa Krystal menjadi risih dan mengalihkan pandangannya.

"Pak jika tak ada tugas lagi aku permisi dulu"

Kai hanya terdiam saat melihat sikap aneh Krystal.

"Muaaacchh.. Aku sangat merindukanmu, Kai. Jangan jauh dariku lagi yah"

"Ya"

Sementara Krystal keluar dari ruangan Kai dengan lemas.

'Apa yang kau pikirkan, Krystal? Kai atasanmu, bukan kekasihmu. Jadi kau tak ada hak untuk cemburu kepadanya' batin Krystal.

***

"Semua ini gara-gara kau Hana, jika kau tidak lama pergi ke toilet tadi kita tak akan ketinggalan bus sekolah" kesal Theo.

"Maaf.. Tapi tadi kepalaku terasa sangat sakit" ucapnya lemah.

"Menyebalkan.. Kau lihat bahkan kita tidak punya uang saat ini, lalu bagaimana kita akan pulang ke rumah" gerutu Theo.

Hana hanya menatap lemah tubuh Theo, terik sinar matahari membuat keringat mengalir deras di wajahnya.

Dia memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

"Aaaaaaahhhh"

BRRRUUKKK..

Tubuh mungil itu jatuh di tepi jalan.

Theo yang mendegar suara gaduh di belakangnya langsung menoleh.

"Hana.. Apa yang terjadi padamu? Hana bangun" ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Hana.

"Eh.. Kenapa hidungmu berdarah?" ucapnya panik.

Theo celingak celinguk, dia khawatir sekali dengan kondisi saudari kembarnya itu.

My KrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang