-dua belas-

42 8 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Gio, gue mau ke kamar mandi," bisik Eisha. Duduknya sudah tidak nyaman sedari tadi.

Gio mengangguk. "Bu, Eisha izin ke belakang," ucap Gio membuatnya sejenak menjadi perhatian anak kelas beserta guru. Si guru mengangguk tanda mengizinkan.

"Tapi, lo dianter, ya," ujar Gio. Eisha mengangguk.

"Syafa. Boleh tolong anterin Eisha?" tanya Gio pada teman di depannya.

"Oh. Ayo, Sha," ajak Syafa lantas lebih dulu berdiri diikuti Eisha yang ikut berdiri.

Kedua gadis itu keluar dari kelas setelah meminta izin pada guru yang sedang mengajar.

"Lo pindahan, ya?" tanya Syafa membuka pembicaraan selama perjalanan menuju kamar mandi.

"Bukan," jawab Eisha pelan menoleh sebentar pada Syafa.

"Lho?" Syafa terheran. Kalau bukan pindahan, lantas bagaimana?

Melihat Eisha yang tak kunjung menjawab, Syafa juga tak bertanya lebih lanjut.

Sampai di depan kamar mandi, Eisha masuk ke salah satu bilik setelah mengangguk singkat pada Syafa.

Selesai dengan urusannya, Eisha keluar dari kamar mandi dengan rasa lega.

"Udah? Ayo." Eisha dan Syafa kembali berjalan beriringan menuju kelas.

"Eh. By the way, lo udah tau nama gue?" Eisha menggeleng.

"Kenalin, gue Syafa." Syafa menjulurkan tangannya. Diterima oleh tangan Eisha yang tertutup sarung tangan sepenuhnya. Hanya sedikit ujung dari jari-jari nya yang terlihat. Sedikit.

"Eisha," balas Eisha. Syafa mengangguk lalu melanjutkan langkah mereka.

Di tengah perjalanan, hal tak terduga terjadi. Eisha menangkap bagaimana dengan kejamnya seorang perempuan memotong habis rambut si korban. Eisha sedang menyaksikan pembullyan.

"Eisha, ayo cepet. Lo gak mau kena masalah, kan?" ujar Syafa dengan perasaan tak karuan. Takut-takut terjadi hal buruk yang menimpa mereka.

"Tapi dia kasian, Syafa. Ayo tolongin," ajak Eisha tanpa ada rasa takut sedikitpun. Tak kunjung mendapat persetujuan dari Syafa, Eisha dengan keberanian yang ada menghampiri orang-orang yang tengah melakukan hal tak senonoh. Meninggalkan Syafa yang bersembunyi di balik tembok. Mengintip sedikit untuk mengetahui apa yang Eisha lakukan.

Beautiful Noktural [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang