-sembilan-

54 9 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ris, lo tau tentang anak baru itu?" Gadis pemilik nama lengkap Jessica Arabela itu menanyakan sesuatu kepada sohibnya.

"Anak baru?" tanya balik yang ditanya.

"Yaampun, Clarisa. Lo gak tau?" ucap heran Jessica.

"Ngapain ngurusin orang, sih. Bodo amat lah," ujar Clarisa seraya memutar bola matanya malas.

"Dia deket sama gebetan lo, btw," tutur Jessica tenang. Ia memainkan kuku-kuku lentiknya yang berwarna pink.

"Gio?" tanya Clarisa dengan lantang. Bahkan, punggungnya kini beridiri tegak.

"Singgung Gio, baru melek," sindir Jessice terang-terangan.

"Dia kelas apa? Cepet kasih tau!" desak Clarisa seraya mengguncang-guncang tubuh Jessica.

"Sekelas sama Gio!" balas Jessica dengan kesal.

"What?! Sekelas?" tanya Clarisa tak percaya. Matanya melotot kaget.

"Ya. Sebangku," sambung Jessica. Dapat kalian bayangkan sendiri bagaimana ekspresi Clarisa saat ini.

Tak menunggu lama, Clarisa segera menuju kelas Gio yang tak jauh dari kelasnya. Tanpa mengetuk ataupun mengucapkan salam, Clarisa langsung saja masuk. Karena memang pintunya juga tak tertutup.

Clarisa dapat melihat Gio dengan seorang gadis tengah memakan sebuah roti. Sesekali, Gio terlihat tertawa entah karena apa.

"Gio, kamu gak ngantin?" tanya Clarisa dengan lembut saat dirinya sampai di bangku Gio. Bahkan dengan lancang Clarisa mengelus lengan Gio. Menatap malas pada gadis dengan pakaian aneh di samping Gio yang juga melihat padanya.

"Gak," jawab Gio seadanya. Ia menyingkirkan tangan Clarisa yang bertengger di lengannya dengan jengah.

"Lho, kenapa? Aye sama Oki gaada. Pasti mereka ke kantin, ya?" Clarisa mengedarkan pandangannya dan tak menemukan Oki juga Aye.

"Jadi, lo ada perlu apa?" Dalam benak Eisha, sebuah pertanyaan muncul. Gio yang humoris tak ia lihat saat ini. Yang ada, Gio malah bersikap ketus pada lawan bicaranya.

"Emm, gue mau ajak lo ke kantin. Lo mau kan temenin gue?" ajak Clarisa seraya tersenyum semanis mungkin. Gio akui Clarisa memang cantik. Namun, sikapnya yang terlihat 'murahan' membuat Gio illfeel.

"Gak," tolak Gio tak bisa lagi diganggu gugat.

"Ayolah. Sekali inii, aja," pinta Clarisa. Lihatlah! Bahkan ia memohon.

Beautiful Noktural [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang