-dua puluh- (END)

41 8 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

12.30

Pria itu menggeliat tak nyaman. Sedetik kemudian, dirinya terjatuh dari kursi yang didudukinya. Hal itu tentu saja langsung merenggut paksa nyawa Aye yang tertinggal di alam mimpi.

"Lah kok? Pada kemana nih?" Aye bertanya entah pada siapa. Di kelasnya, hanya ada dirinya seorang. Benar-benar seorang diri. Mendengar suara guruh di luar sana, Aye segera bangkit. Membuka pintu dan terkejut saat mendapat orang-orang berkerumun memenuhi lapangan. Dari atas sini, Aye dapat melihat apa yang terjadi di bawah sana. Tangannya bertumpu pada pembatas koridor.

Menyipitkan matanya, lalu menemukan satu titik yang menjadi pusat membuat mata Aye membulat. Dengan segera, Aye berlari menuruni tangga.

***

12.30

"Oki, pindah kantin aja, yuk!" ajak Syafa pada Oki di depannya.

Mereka berdua tengah asyik membaca buku di perpustakaan sekolah. Perpustakaan yang letaknya jauh dari keramaian sekolah. Di belakang, sangat sepi dan menenangkan.

Syafa tiba-tiba saja merasa haus, lantas mengajak Gio untuk pindah ke kantin.

"Oke, ayo," ucap Oki mengiyakan. Tangan mereka tertaut satu sama lain. Melangkah berbarengan keluar dari perpus setelah membereskan buku-buku.

Terus berjalan sepanjang koridor diiringi candaan ringan.

"Ada apa tuh rame-rame?" gumam Oki. Syafa yang juga mendengar suara berisik mengikuti arah pandang Oki.

"Samperin, yu!" Syafa mengajak Oki. Menarik tangan kekasihnya untuk melihat apa yang sedang terjadi.

"Bukannya mau ke kantin?"

"Nanti aja deh. Kepo nih." Melanjutkan langkahnya. Oki pun hanya bisa mengikuti Syafa dari belakang.

"Astaga ...."

***

12.30

"Huh, leganya. Gue makan apaan sih semalem? Sumpah dah sakit bener nih perut." Selesai melakukan keperluannya di kamar mandi, Gio akhirnya keluar.

Cukup lama ia meninggalkan Eisha di kantin. Ia tidak enak. Bergegas melangkahkan kakinya menuju kantin. Saat sampai di kantin, yang ia temukan justru hanya sepi. Di mejanya tadi, hanya ada dua botol minuman dingin. Pasti miliknya juga Eisha.

Beautiful Noktural [SELESAI✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang