[00] : O'clock

2.8K 221 17
                                    

Pshycopath

.
.
.

Niii.. nuu.. ni.. nuu...

sebuah sirine pemadam kebakaran tersebut terdengar jelas, warga warga mencoba untuk memadamkan api yang semakin lama semakin besar, membuat mereka kewalahan.

disisi lain, didalam rumah yang telah terisi api, sepasang keluarga tengah berpelukan, saling melindungi diri.

"mama.. apa kita akan selamat hiks" tangis seorang gadis perempuan, menangis, Wanita tersebut memegangi pipi gembul milik gadis tersebut.

"Yerin.. tolong jaga adik mu" ucap sang mama membuat tangisan sang anak semakin kencang.

"Hikss.. huwaa.. mama!!" tangis yerin kencang, sang adik yang sadari menatap kedua wanita itu, ikut menangis karena melihat sang kakak menangis.

"p-papa" panggil yerin sambil menatap pria didepannya, yang tengah memeluk mereka bertiga.

Sang papa tersenyum manis, membelai wajah mungil sang anak, lalu mengecup dahi sang anak.

Srak!

Mama yerin memakaian yerin dan adiknya sebuah kain basah, agar yerin dan adiinya bisa keluar dari kobaran api yang makin membesar.

"Yerin, Jaemin, kalian pergilah duluan keluar dari sini" ucap sang Papa, Yerin dan jaemin saling melihat, lalu menggeleng.

"mama dan papa bagaimana?" tanya Yerin, sang papa, dan mama tersenyum, lalu memeluk kedua anaknya.

"Kami akan tenang disana" ucap sang Mama yang hanya bisa dimengerti yerin.

"Pergilah sayang, mama dan papa akan melindungi kalian dari sini!" ucap Sang papa, Yerin menggeleng takut, tapi sang papa mencoba untuk menenangkan sang anak.


"kami cinta kalian berdua" ucap keduanya.

- oOo -

Seorang gadis berambut berwarna blonde platinum membuka matanya lebar, bangun dari kasur dengan wajah yang bercucuran pelupuh keringat.

Jung Yerin, gadis itu menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya dengan kasar, dirinya selalu di hantui dengan kejadian saat dia masih kecil dulu, kematian teragis tentang orang tua nya, selalu menjadi mimipi buruknya.

crek~

pintu kamar apartement kamar yerin, menampilkan seorang laki laki berwarna rambut pink muda, membawa sebuah mapan, menatapnya nanar dan sendu dirinya, mendekati Yerin, menaruh mapan tersebut, lalu duduk diujung ranjang yerin.

"noona mimpi buruk lagi?" tanya-nya dengan wajah sedih, mengelap lembur wajah yerin yang sudah dipenuhi oleh keringat.

Yerin hanya mengangguk kecil, sebegai tanda jawabannya.

Jung Jaemin, adik dari yerin, mereka hanya berbeda dua tahun saja, Jaemin menghela nafas lembut, ia menatap sang kakak yang tengah menunduk, Jaemin tau, sangat tau sang kakak mengalami trauma mendalam tentang kejadian mereka saat masih kecil, terlebih lagi setelah kejadian itu, keluarga Jung tidak sudi menerima Yerin sebagai anggota keluarga Jung, mereka hanya menerima Jaemin, dan Yerin di anggap sebagai Pembunuh orang tua mereka sendiri, padahal asli nya orang tua mereka lah yang ingin melindungi Yerin, termasuk Jaemin.

—dan satu fakta yang melengkapi mimpi buruk yerin, bahwa dia, bukan dari keluarga Jung, yang berarti dia hanya anak adopsi, bukan darah daging keluarga Jung.

lengkap bukan penderitaan Yerin?

"noona, jangan dipikirkan lagi oke, sekarang noona lebih baik makan" ucap Jaemin, Yerin menatap Jaemin sendu, lalu menyandarkan kepalanya dengan lembut di dada bidang sang adik.

Jaemin terdiam, namun tangannya bergerak mengelus kepala sang kakak, bagaimana pun, sejak kedua orang tua mereka meninggal, Jaemin, dan Yerin selalu bersama, Yeirn berkerja keras membanting tulang, dan meski jaemin diterima di keluarga Jung, Jaemin tidak akan sudi, karena disini yang dia anggap kakak hanyalah Yerin seorang.

"noona makan ya" ucap Jaemin lembut, Yerin mengangguk tanpa mengeluarkan suara.

tatapan matanya kosong, namun jaemin sudah biasa, setiap sang kakak mimpi buruk itu akan selalu terjadi, tapi bagaimana pun dia akan tetap khawatir, dengan sang kakak.

"ayo makan" ucap jaemin, ia menyandarkan Yerin di pembatas kasur dengan tembok, menyupi sang kakak yang hanya ikut turut memakan makanan yang ia siapkan.












seorang laki laki tengah mengamati mereka dari gedung yang tak jauh dari apartement yerin, dengan sebuah senyuman, bukan, smirk, yang terlihat jelas diwajah rupawannya.

"Tuan jeon" ucap seorang laki laki berumur menggunakan setelan tuxedo membungkuk hormat.

"ada apa?"tanya nya, dengan suara bariton nya membuat siapa pun yang mendengar akan langsung bergidik.

"ini yang anda minta tuan" ucap laki laki berumur itu, memberikan sebuah berkas ke laki laki yang berdiri menatap kamar apart yerin.

ia beralih, lalu mengambil berkas tersebut, senyumannya berubah menjadi mengerikan, namun juga mempesona.

lalu menoleh ke kamar apart nya yerin.

—"Hahaha. welcome jung yerin"










tbc—
#'🍃Hallo ini kan yang kalian tunggu tunggu, Wonrin ahai😌🙏🏻, sini angkat kaki yang nunggu nih cerita.

Jung Yerin

Jung Jaemin

Pshycopath | Jeon Wonwoo [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang