Pshycopath | Jeon Wonwoo [✔️]

[06] Jung Yerin's Past

Pshycopath

.
.
.

Yerin dan Jaemin memasuki apartemen, Jaemin menaruh belanjaan di dapur, lalu Yerin pergi ke kamarnya untuk berbenah, membersihkan dirinya, selesai menganti bajunya, Yerin duduk ditepi ranjang kamarnya, ia menoleh, menatap sebuah foto, foto sebelum Taehyung pergi, dan foto sebelum Taehyung kembali.

Yerin beranjak dari kasurnya, lalu mengambil foto tersebut, menggenggamnya erat.

"Kenapa oppa harus mencintai ku?" Batin Yerin, ia tau, ia tau sang kakak sangat mencintainya, tapi bukan cinta sebagai seorang kakak kepada adiknya, tapi cinta seorang laki laki pada perempuan, dan tentu ia harus menolaknya.

—dan itu juga salah satu faktor yang membuatnya, dan Taehyung harus berjauhan.

•[Flashback]•

Sejak kematian orang tua Yerin, ia dan Jaemin kembali kerumah utama keluarga Jung, namun sayang, disayang, Yerin bukannya diterima, disayangi, malah diberikan berita mengejutkan, bahwa dia, bukanlah anak kandung dari keluarga Jung.

"Kau bukan anak dari keluarga Jung, dasar pembunuh!" Ucap seorang wanita tua, ia menarik Jaemin agar dibelakangnya.

Yerin terdiam, lalu menatap intens wanita tua didepannya, lalu beralih ke Jaemin, menatap Jaemin sendu.

"L-Lalu.. s-siapa o-orang tua ku?" Tanya Yerin dengan suara bergetar, sang Wanita tua itu tidak menjawab namun ia melempar sebuah surat kepada Yerin membuat surat tersebut mengenai kepalanya dengan kasar.

Yerin terkejut, lalu menatap surat yang jatuh dari tanah, Yerin berjongkok, ia mengambil surat tersebut.

Untuk Anak ku.

Itulah awalan yang Yerin baca, ia berdiri kembali, lalu menatap wanita tua yang menatapnya tajam.

"SEKARANG PERGI DARI SINI PEMBUNUH!!" teriak sang wanita tua tersebut, Yerin tersentak, namun perlahan lahan ia mundur, namun tatapannya beralih ke Jaemin, air mata gadis itu jatuh, namun Yerin tidak bisa menolak keinginan Nyonya besar Jung, Yerin berbalik, lalu berlari.

"NOONAAA!!!"

Yerin pergi dari rumah, lebih tepatnya masion keluarga Jung, Yerin berjalan ntah kemana, dia menatap surat yang ia pegang, lalu membuka surat tersebut sambil berjalan, membaca surat tersebut dengan seksama.

Hallo anak mama..

Pasti sekarang Yerin sudah besar? Yerin bahagia? Mama harap begitu ya sayang, maaf ya, mama harus tinggalkan Yerin sama orang yang gak Yerin kenal..