Satu

201 85 67
                                    

𝕻agi hari yang cerah, secerah senyum gadis itu ketika menyambut sang mentari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝕻agi hari yang cerah, secerah senyum gadis itu ketika menyambut sang mentari. Walau tak seperti hari hari biasanya, entah kenapa, tapi senyum gadis itu sangat merekah. Berjalan menyusuri jalan raya bersama sahabatnya tak lupa senyum keduanya menghiasi wajah-wajah cantik mereka.

   "Ra, kamu beneran kan nemanin aku ke acara nikahan nanti?? " Tanya sahabatnya pada gadis itu sembari naik angkot.

     "Iya bawel... aku ikut kok... lagian aku capek kerja terus..." Jawab gadis yang sering di panggil Aira tersebut.

      "Makasih ya... kamu memang sahabat terbaikku.." Ucap sena sambil memeluk Aira.

      "Iya sama sama Sena..."

       'Udah ah, meluk-meluk di angkot gini, sesama cewek lagi..." Candanya.

      "Iiss...kamu mah.. aku kan lagi bahagia hari ini, pake banget lagi.." Sungut Sena

    "Iya sayang... aku ikut senang orang tua kamu datang kesini..." lerai Aira

"Ia Ra..."

Ya, mereka mau menjemput mama dan papa Sena ke terminal, yang katanya mau mampir ke kontrakan Aira dan Sena sekaligus mau ke acara nikahan salah satu kerabat Sena. Seperti itulah mereka, sangat senang ketika ada yang datang dari kampung. Pasti selalu dibawakan makanan kesukaan mereka. Setidaknya bisa melepas rindu dengan keluarga.

Aira dan Sena sama-sama memutuskan untuk mencari pekerjaan. Mereka tidak melanjutkan kuliah seperti anak anak yang lain, karena menurut mereka cara untuk sukses bukan hanya melalui kuliah saja.

----

Hari ini adalah hari bahagia bagiku dan Sena. Karena hari ini mama nya datang dari kampungnya, pasti selalu membawa makanan yang lumayan banyak.

"Sena, itu mama kamu.." kataku sambil menunjuk kearah tante Maria yang baru turun dari bus bersama suaminya.

"Iya Ra... ayo kesana..." Ucap Sena sambil menarik tanganku.

"Ok.."

***
"ASSALAMUALAIKUM mama papa".... Salam Sena sambil memeluk mamanya, lalu papanya om Danu.

"WAALAIKUMSALAM sayang.." balas tante Maria dan om Danu.

"ASSALAMUALAIKUM tante.." Ucapku sambil menyalami kedua orang tua Sena.

"WAALAIKUMSALAM Aira.." Jawab mereka.

    "Ayok kita langsung pulang aja.." Ajakku

"Ok,yukk.."

        Untuk sampai ke kontrakan kami harus naik angkot sekitar ± lima belas menit, tidak terlalu jauh dari pusat kota Bukittinggi. Angkot tigo baleh¹, angkot yang selalu kami tumpangi manuju kontrakan tempat kami bekerja. Ya, kami bekerja langsung di kontrakan, yaitu menjahit pakaian di sebuah konveksi.

Setelah sampai di kontrakan, aku langsung membuat teh manis untuk tante Maria dan om Danu, sedangkan Sena manyajikan makanan yang di bawa oleh tante Maria dari kampung.

Tak butuh waktu lama, kami langsung melahap makanan sambil bersenda gurau tak lupa kedua orang tua sena ikut serta makan.

----
Nb,
#1. tigo baleh{salah satu nama angkot yang ada di Bukitinggi}

Maaf ya manteman....ceritanya kurang jelas...maklum baru belajar buat novel😄😄😄

Mohon dukungannya....!!!
Makasih👌

@devinofri69_
Solok

Kau Bukan Untukku(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang