PROLOG - Awal Mula

87.5K 13.1K 5.6K
                                    

Kisah ini terjadi di kota Gregarious, kota di suatu negara yang terbilang cukup maju ketika di lihat dari segi pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya. Nama Gregarious sendiri memiliki arti yang suka berteman atau berkumpul. Kota ini diharapkan dapat menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali oleh setiap individu dan mengharmonisasikan hubungan antara satu dengan yang lainnya di segala aspek. Penduduk kota begitu menghormati hubungan satu sama lain dan saling kerja sama.

Namun, sejak kursi wali kota diduduki oleh Bryan Alkessio, anak sulung dari wali kota sebelumnya yaitu Christ Alkessio suasana kota menjadi berubah 180 derajat. Segala kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Gregarious merupakan awal mula kekacauan yang terjadi hingga saat ini.

Kebijakan yang dikeluarkan sejak tahun 1995 pada masa kepemimpinan Bryan Alkessio di kota Gregarious antara lain seperti pelarangan pernikahan berbeda kewarganegaraan dan mendeportasi warga negara asing yang tinggal di kota Gregarious, menciptakan aturan bahwa jabatan wali kota diperpanjang menjadi 15 tahun, membatasi akses informasi melalui gadget di kota Gregarious, melarang adanya penyimpangan sexuality dan gender hingga membentuk sistem pendidikan dengan kurikulum full days school yang memberatkan para siswa dan guru.

Semua ini dilakukan untuk mencapai tujuan besarnya yaitu MEMAJUKAN KOTA GREGARIOUS. Kebijakan ini terus tumbuh dan berkembang hingga tahun 2020. Segala dampak yang terjadi akibat kebijakan ini sudah dirasakan oleh penduduk selama bertahun-tahun, termasuk anak-anak generasi yang lahir di kepemimpinan Bryan Alkessio. 

13 Januari 2020, kota Gregarious digemparkan dengan munculnya sebuah penelitian dari seorang profesor muda lulusan Amerika, Prof. Albert Mattew. Dalam penelitian sosialnya yang berjudul : "Existence Analysis About Z's Generation Children Born on the 13th Have Great Minds and Were Able to Advance The City of Gregarious in Just Under Five Years" yang telah berjalan selama 20 tahun, Prof. Albert menemukan fakta baru bahwa anak-anak Gen Z di kota Gregarious memilki peran dan pengaruh yang sangat besar untuk memajukan kota kembali seperti pada zaman sebelum Bryan Alkessio memimpin. Penelitian ini pun terdengar hingga kursi wali kota.

Profesor Albert Mattew pun mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya oleh penduduk kota atas penelitian yang dilakukannya. Tetapi disisi lain, hal ini menjadi ancaman bagi Bryan Alkessio yang ingin mempertahankan kekuasaan dan jabatannya.

Terlebih lagi dahulu, Albert Mattew pernah diusulkan menjadi calon walikota oleh beberapa petinggi kota hingga Bryan Alkessio menggunakan powernya untuk menghalangi itu.

Pada tahun 2000, setelah lima tahun masa kepemimpinan Bryan Alkessio, aturan terkait persyaratan calon Wali Kota Gregarious pada PEMILU RAYA  diperketat dengan hanya memperbolehkan calon Wali Kota yang lahir di kota Gregarious saja, sementara Prof. Albert pada saat itu lahir di kota terpencil negara tersebut sehingga menjadikan Bryan Alkessio sebagai calon tunggal.

Setelah dia otomatis terpilih lagi sebagai Wali Kota. Setelahnya, beliau mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang banyak memberikan kekacauan di kota Gregarious.

Pada hari yang sama saat gemparnya penelitian Prof. Albert Mattew, pemerintah kota Gregarious mengundang beliau sebagai peneliti untuk dapat mengikuti rapat bersama Wali kota dan para jajarannya.

Pemerintah kota Gregarious berniat ingin mengapresiasi hasil penelitian Prof. Albert Mattew dan sepenuhnya mendukung penelitian tersebut sehingga lahirlah "Program Pendampingan Khusus" untuk anak-anak Generasi Z yang menjadi subjek penelitian oleh Prof. Albert Mattew.

Namun di tengah rapat terjadi beragam perdebatan sehingga memunculkan masalah baru. Selain itu, terungkap sebuah sisi gelap dibalik program pemerintah yang akan dijalankan tersebut sehingga menimbulkan kekacauan yang semakin parah di Kota Gregarious.

Seluruh anak-anak Generasi Z berusaha menyelamatkan diri masing-masing dikarenakan mereka menjadi target oleh pemerintah kota untuk dimusnahkan secara massal melalui "Program Pendampingan Khusus" 

Suasana kota tak terkendali sejak tanggal itu, hal ini dikarenakan ada salah satu pengusaha besar yang menjadikan ini sebagai ladang bisnis baru dengan pemerintah. Pengusaha ini membuat sayembara untuk menangkapi anak-anak Generasi Z sehingga banyak penduduk yang seketika menjadi "hunter" untuk menangkapi anak-anak Generasi Z dan menyerahkannya ke pemerintah agar mendapat imbalan baik harta maupun kekuasaan.

Kekacauan ini berlarut hingga berhari-hari dan seluruh anak-anak Generasi Z dimusnahkan satu persatu, namun terdapat 12 anak yang selamat dan berada di satu tempat yang sama.

Mereka berjumlah 12 anak Generasi Z yang lahir ditanggal 13 (rentang tahun 1995-2010) ini kini berada jauh dari keluarganya terpaksa untuk bertahan hidup seadanya ditempat persembunyian. Hingga mereka menyadari bahwa mereka adalah kekuatan sebenarnya untuk menyelamatkan kota Gregarious ini dan memiliki misi-misi hebat yang harus dijalankan.

__________________________________________

HALO, TERIMA KASIH SUDAH MEMBACA CERITA INI!

WARNING : CERITA INI MERUPAKAN CERITA FIKSI/KHAYALAN PENULIS, JANGAN TERLALU DIBAWA SERIUS KE DUNIA REAL LIFE YAA, HEHE. AMBIL BAIKNYA DAN BUANG BURUKNYA, OKE??

SAMPAI JUMPA DI EPISODE 1 NANTI!! SEMOGA SUKA YAA CERITANYA!!

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMENTAR YAA!!

TEMUI PENULIS MELALUI...
akun tiktok : @sopanisme_
akun Instagram : @ariasopan

Twelve Missions of Z's GenerationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang