chap 8

930 45 17
                                    

Kring..kring..kriiiinggg..

Bel masuk pun berbunyi. Boruto pun segera menyiapkan peralatan menulisnya. Hari pelajaran matematika, dan yang mengajarnya adalah kabuto-sensei. Ya.. kabuto memang mengajar di SMP, SMA, dan SD sebagai guru matematika dan kimia.

Ya... Mungkin bagi kalian ini berat karena hari pertama langsung matematika(karena saya lemah mate😭), tapi tidak bagi boruto. Dengan otak jeniusnya, ia sudah bisa memahami pembagian dan perkalian yang teman sekelasnya masih saja kesulitan. Sebenernya, boruto sudah sepintar anak kelas 6, dia juga sudah mengerti koordinat kartesius dan aljabar, juga keliling bangunan (eh wait, kok malah jadi bawa bawa pelajaran sih😂 maap maap).

Skip aja, daripada makin gak bener..

   Bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba. Boruto pun menuju ke kantin. Setelah ia membeli makanan, ia pun menuju ke perpustakaan tempat ia, inojin, dan sarada menghabiskan waktu istirahatnya.

  Sesampainya di perpustakaan, boruto hanya melihat inojin yang sedang membereskan buku, menulis nama orang yang meminjam, melihat catatan buku, dll. Boruto pun kemudian menghampiri inojin.

"Inojin!" Ucap boruto.

"Ah, itu kau boruto. Bagaimana rasanya di kelas 4?" Tanya inojin.

"Biasa saja. Sarada senpai tidak ada di sini? Tumben sekali. Biasanya kau selalu berdua dengan sarada senpai." Ucap boruto.

"A-ah itu.. sarada senpai di panggil guru. Dia diminta membantu guru. Jadi hanya aku disini." Ucap inojin.

"Ooh begitu. Ngomong ngomong, inojin. Aku ingin menanyakan sesuatu padamu." Ucap boruto sembari membantu inojin.

"Apa itu boruto?" Tanya inojin.

"Kenapa kau selalu gugup saat di dekat sarada senpai? Apa kau menyukainya?" Tanya boruto.

"A- ehh?? I-itu.. itu.. um.." ucap inojin dengan gugup

"Ah dilihat dari ekspresimu, aku rasa aku sudah mengetahuinya. Aku akan membantumu inojin!" Ucap boruto.

"Uh.. uhm.. t-terimakasih boruto." Ucap inojin.

  Tak lama kemudian, sarada pun masuk ke perpustakaan juga dan langsung ikut membantu mereka.

"Sarada-senpai, sepertinya inojin memerlukan bantuanmu." Ucap boruto.

"Ah, baiklah." Ucap sarada kemudian menghampiri inojin.

"Inojin, boruto bilang kau memerlukan bantuanku. Apa yang bisa kubantu?" Ucap sarada.

"E-eh? S-sarada-sss-senpai. Uh umn.. ah, t-tolong bantu aku m-menaruh b-buku ini ddi rak ii-itu." Ucap inojin gugup.

"Ah, baiklah. Pasti rak itu terlalu tinggi ya." Ucap sarada. Inojin pun mengangguk.

  Sementara itu, boruto tersenyum puas sembari mengamati diam diam 2 lovebirds itu. Kemudian, muncul ide di benak boruto untuk membuat inojin nyaman mengatakan perasaannya. Yaitu dengan membuat mereka berada di satu tempat yang sama.

"Hm.. kira kira hari dan jam berapa ya yang cocok. Di tempat apa ya yang sepi? Hm... Ah! Taman kota di malam hari jam 8. Itu pasti cocok." Gumam boruto.

"Hari ini adalah hari kamis, berati aku harus menunggu 3 hari lagi." Gumam boruto lagi.

"Yosh! Jam, tempat, dan harinya sudah ku tentukan. Akan kubuat mereka bersama.

3 hari kemudian..

Boruto pov

  Yosh! Hari ini sudah kutentukan! Aku akan membantu inojin mengungkapkan perasaannya pada sarada senpai! Sekarang sudah jam 5 sore. Seharian ini, aku membantu kaa-san bersih² rumah. Ya.. itu karena tou-san drop, dan sekarang tou-san sedang demam. Jadi kaa-san merawat tou-san sembari bersih². Dan tentu saja, mana mungkin aku membiarkan kaa-sanku menghandle itu semua sendirian. Lagipula, aku tidak memiliki teman disini.

Langit malamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang