Yerin memandang pemandangan kota Busan dilantai gedung hotel teratas, sebelum ia memilih tempat untuk mendudukan bokongnya Yerin sempat memesan secangkir kopi untuk menemani malam yang cukup dingin. Jari lentiknya mulai menekan keyboard di laptopnya, dengan mata yang sesekali melirik ke kiri dan ke kanan berpikir dalam memilih kosa kata untuk ia tuangkan ke dalam tulisannya.
"Kopi."
Yerin melirik ke sebuah tangan yang menyodorkan secangkir kopi padanya, sedikit heran mendengar suara yang tidak asing ditelinganya. Yerin mendongak, "Kamu.." Sejenak Yerin melarat ucapannya. "Maksud saya, Ahjussi."
"Jangan panggil saya Ahjussi meskipun saya punya anak masih muda kan, jadi panggil Oppa aja."
"Ehh iyaa, Oppa." jawab Yerin sedikit gugup.
"Boleh saya duduk disini?" tanya Seokjin tersenyum tipis.
Yerin langsung menggeserkan laptopnya dan mengangguk cepat. "Oppa ngapain disini?"
"Hmmmm.. Ketemu klien, aku gak sengaja liat kamu disini." jawab Seokjin berbohong tentu saja, pada kenyataannya ia dengan sengaja menyusul Yerin begitu Hana memberi tahu keberadaan gadis tersebut.
"Ohh gitu, sama Eunbi juga?"
"Enggak, aku sendiri. Kapan rencana kamu balik ke Seoul?"
Karena tingkat mood menulisnya sedikit terganggu, akhirnya Yerin lebih memilih menutup laptopnya dan memilih fokus untuk mengobrol dengan Seokjin. "Mmm, rencananya sih tiga hari. Tapi gak tau deh gimana nanti aja."
Obrolan mereka terasa lebih ringan, sepertinya Seokjin dan Yerin sudah mulai terbiasa satu sama lain. Membicarakan Hoby, pekerjaan, sampai hubungan asmara sudah mereka bahas saat itu. Tanpa terasa obrolan mereka sudah memakan waktu selama 3 jam.
Yerin meraih segelas kopinya. "Yah ko udah dingin." ucap gadis itu saat dirinya sudah tidak lagi merasakan hawa panas dari gelas kopinya.
"Masa iya, kopi dingin aja sampe gak sadar." sahut Seokjin diselingi tawa kecil.
"Gara-gara Oppa nih, aku jadi lupa sama kopinya."
Yerin terus memandang gelas batisikan cairan merah yang berada ditangan Seokjin, bahkan sampai pria itu meneguknya Yerin terus memperhatikan gelas tersebut. "Itu apaan?" tanya Yerin.
"Ini?" Sejenak Seokjin melirik ke gelasnya.
Yerin mengangguk cepat dengan raut wajah datar.
"Wine, buat angetin badan." sahutnya santai.
"Enak?"
Seokjin terkekeh, kemudian menuangkan sedikit Wine kedalam gelasnya dan menyodorkannya gelas tersebut pada Yerin. "Cobain aja, jangan banyak-banyak kalo gak biasa nanti malah bikin pusing."
Yerin meraih gelas tersebut, dan sedikit meneguk Wine yang Seokjin berikan. "Mmmm.. Ko kecut gini rasanya." Yerin mengoreksi.
Seokjin kegelian, gadis dihadapannya benar-benar sangat menggemaskan.
"Ada yang bilang minuman keras bisa bikin seseorang ngelupain masalahnya." Ucap Yerin, kemudian kembali menuangkan Wine kedalam gelas dengan takaran yang lebih banyak dari sebelumnya. Seokjin bahkan sampai terkejut membulatkan matanya, saat Yerin menghabiskan Wine tersebut dalam sekali tegukan.
"Jangan gila, Yerin. Kamu bisa tepar kalo kebanyakan." tegas pria tersebut.
Yerin mengerjapkan matanya, kemudian berkata. "Aku gapapa, aku baik-baik aja."
Seokjin membisu, merasa jika minuman tersebut masih ada didalam botol Yerin mungkin tidak akan berhenti. Tidak butuh waktu lama, Seokjin meraih botol itu dan langsung menghabiskan Wine-nya agar Yerin menghentikan aksi konyolnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mist of Romance
Fanfiction"Saya tidak punya hak, tapi sebagai orang yang sama-sama jadi korban perselingkuhan harusnya Ahjussi mengerti posisi saya sekarang." -Choi Yerin "Jangan panggil saya Ahjussi meskipun saya udah punya anak masih muda kan, jadi panggil Oppa aja." -Kim...