"Inget, nyaman itu jebakan."
-Jessica Maureen Alova
•••
Jessica menaiki undakan tangga menuju kamarnya. Hari ini ia sangat lelah, untung saja tidak ada pemotretan. Jessica menyimpan tas nya di atas meja belajar lalu berbaring terlentang melihat ke atas.
Tok
Tok
Tok"Jeje, mama masuk ya," ucap Mila setelah mengetuk pintu.
"Masuk aja ma, gak di kunci kok," jawab Jessica sambil duduk.
Mila duduk di samping Jessica, mengelus rambut anaknya dengan penuh kasih sayang. Jessica tersenyum, ia sangat suka di perlakukan seperti ini.
"Tentang perjodohan kamu, kami sepakat akan melaksanakan pernikahan satu minggu lagi," ucap Mila membuat Jessica benar-benar terkejut.
"Satu minggu? Ini terlalu cepat ma," balas Jessica.
"Itu lebih baik sayang, kamu anak mama dan papa satu-satu nya. Ngertiin kita ya. Maaf, bukannya kita gak ngertiin kamu, tapi kita cuma gak pengen kamu jatuh ke orang salah."
Jessica dibuat diam oleh ucapan mama nya itu. Memang benar, mama nya wajar jika khawatir, Jessica selalu salah dalam memilih, Jessica tak bisa membedakan mana yang benar-benar tulus. Buktinya Alvin, dia adalah cinta pertama Jessica, dan pengalaman pertama nya berpacaran sangat buruk.
"Iya ma, maafin Jeje yang egois. Maaf ya ma?"
Mila tersenyum, anaknya ini sangat pengertian. Mila tak mau anaknya salah pilih lagi, ia takut jika anaknya tak bahagia nantinya, apalagi Jessica anak satu-satunya.
"Gak papa sayang, wajar jika kamu seperti itu."
Drrrt
Drrrt
DrrrtJessica melihat handphone nya yang berdering tertera nama Dian di sana. Jessica mengambil handphone nya lalu mengangkat panggilan itu setelah mama nya mengangguk.
"Halo yan?"
"Je gue di depan nih, buka dong."
"Masuk sendiri deh yan, pw nih."
"Gue di depan kamar lo maksudnya, di balkon. Cepet buka!"
"Kebiasaan lo!"
Tut
"Kenapa sayang?" tanya Mila.
KAMU SEDANG MEMBACA
I, You, and He [END]
Teen Fiction[COMPLETED] [Di private acak, follow agar bisa membaca] Alvin Saputra, cowok pertama yang bisa meluluhkan hati model cantik di sekolahnya, Jessica. Mempunyai hubungan dengan Alvin membuat Jessica benar-benar bahagia, cowok itu sangat manis. Tapi hub...