27. Khawatir

526 36 22
                                    

Jangan kayak orang-orangan sawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan kayak orang-orangan sawah. Bentuk ada otak gak ada.

•••

Jessica melangkahkan kakinya di koridor yang mulai sepi itu, ia akan melakukan pemotretan sore ini. Dan Riska juga pasti sudah ada di luar menunggunya.

Ah iya, berbicara tentang Riska. Gadis itu akan melangsungkan pernikahannya dua hari lagi. Jessica benar-benar terkejut, Andra sangat gerak cepat.

Tetapi, saat mendekati hari bahagianya pun. Riska tetap membantunya sampai sekarang, ah mungkin Jessica akan memberitahu Riska nanti supaya berhenti bekerja dulu. Gadis itu harus mempersiapkan pernikahannya.

"Eh pelakor."

Jessica melirik ke arah Naomy dengan tatapan datarnya. Ia sangat tak mood sekarang untuk berdebat. Gadis ini sangat menjengkelkan.

"Ngapain lo?" tanya Jessica ketus.

"Eum, gimana permainan gue? Seru? Padahal baru awal loh. Masa udah nyerah aja? Tapi bagus sih, biar gue gampang rebut Leon dari lo!" ucap Naomy dengan wajah menjengkelkannya.

Jessica menyeringai, gadis ini sangat tak tau malu. Menyebut dirinya pelakor tapi gadis ini sendiri seperti itu. Haruskah Jessica memberi kaca?

"Jangan kayak orang-orangan sawah. Bentuk ada otak gak ada," balas Jessica kemudian berlalu meninggalkan Naomy yang menggerutu sambil menghentakan kaki.

Jessica tersenyum saat melihat Riska yang melambaikan tangannya di dalam mobil. Ia langsung masuk ke dalam mobil, duduk di sebelah Riska.

"Maaf lama," ucap Jessica sambil tersenyum.

"Gak papa dong."

"Oh iya Kak, kan kakak mau nikah nih. Kenapa masih kerja?" tanya Jessica menyamping.

"Kalo gak kerja mau ngapain lagi? Urusan nikah tuh udah di urus semua sama Andra. Kakak tau beres aja. Andra gak bilang-bilang sih."

"Oh gitu, pantesan."

"Hari ini pasti pulang malem Je, salah satu model gak ada soalnya. Jadi di ganti sama kamu, gak papa kan?" tanya Riska melihat Jessica.

"Gak papa lah Kak. Oh iya, di sana ada yang kosong gak sih? Buat anak-anak gitu," ucap Jessica.

"Buat iklan ada Je, cewek. Mau ngajuin siapa emang?" tanya Riska menyeritkan keningnya.

"Buat Rara. Katanya pengen jadi model, bakatnya tuh ada Kak. Jeje juga udah izin sama Bunda, katanya boleh. Tapi, jangan terlalu sering katanya, Rara buat ganti yang gak ada aja. Takutnya masa kecil Rara kelewat gitu," jelas Jessica membuat Riska mengangguk-angguk an kepalanya.

I, You, and He [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang