Extra Part 1

2K 86 27
                                    

•••

7 tahun kemudian

Seorang wanita berusia 25 tahun itu berjalan dengan anggun nya sambil menenteng tas. Dia akan menghadiri panggilan dari guru anak laki-laki nya. Entah terjadi apa lagi. Yang pasti ia yakin, anak nya bertengkar lagi dengan teman sekelas nya.

Wanita itu membuka pintu ruangan di depan nya. Wanita itu langsung masuk dan ia melihat, anak nya yang sedang menunduk dengan seorang wanita yang sedang memarahi anak nya itu. Pemandangan yang membuat ia geram.

"Permisi, bisa kah anda tidak membentak anak saya?" tanya nya dengan raut wajah datar.

"Eh bu Jessica. Silah kan duduk," ucap  guru yang berada di sana sambil tersenyum mempersilahkan duduk.

Ya, dia Jessica. Jessica Maureen Alova. Wanita itu kini sudah mempunyai seorang anak laki-laki yang berumur 7 tahun. Anak nya, dan ... anak Leon.

Setelah memutuskan untuk pergi keluar negri. 2 minggu kemudian, Jessica mengetahui jika dirinya tengah hamil. Ia jelas kaget dan bingung.

Tapi akhirnya, Jessica memutuskan untuk bungkam. Tak ada yang tau kecuali kedua orang tua nya, Dian dan Auryn.

Kini ia kembali menjadi model. Dan itu membuat waktu nya terbagi untuk anak nya. Ia sering pergi keluar negri, dan anak nya berada di jakarta.

Tadi pagi, Jessica menerima panggilan dari guru sekolah anak nya itu. Jessica yang akan pergi ke London pun langsung membatal kan nya. Ia tak peduli jika ia di marahi.

Sekarang yang terpenting adalah anak nya. Langit Aldeo Aditama. Jessica memutuskan untuk memberi marga Aditama di belakang nama anak nya. Bagaimana pun juga, Langit anak Leon.

Jessica duduk di samping Langit. Mengelus puncak kepala anak laki-laki nya itu dengan lembut. Langit mendongkak, Jessica tersenyum menatap anak nya sambil berkata, "Gak papa."

Langit tersenyum. Ini hal yang paling ia suka dari mama nya. Selalu mempercayai dirinya. Langit menggenggam tangan Jessica erat.

Jessica melepaskan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancung nya itu. Ia menatap seorang wanita yang umur nya ia tebak sama seperti nya. Dengan anak laki-laki di samping wanita itu.

"Kenapa anda memanggil saya?" tanya Jessica langsung.

"Kenapa-kenapa! Liat muka anak saya lebam karna kelakuan anak kamu itu! Anak kasar! Di ajarin yang bener dong Mbak!" ucap Wanita itu dengan lantang nya sambil menunjuk Langit.

"Sabar dulu ya Bu Meri," ucap Guru yang berada di hadapan mereka.

Jessica menepis tangan seorang wanita yang di sebut Meri itu. Ia saja belum pernah memarahi anak nya sampai membentak-bentak sambil menunjuk seperti itu. Lancang sekali wanita ini. Ingin Jessica cakar rasanya wajah itu.

"Saya saja tidak pernah membentak anak saya seperti itu. Anda jangan keterlaluan," balas Jessica datar.

"Keterlaluan apa nya?! Anak Mbak yang keterlaluan ya! Bibir anak saya sobek gini gara-gara kena tinjuan! Masa saya harus diem?!"

"Tenang dulu ya Bu Meri, Bu Jessica. Kita selesaikan dengan cara baik-baik. Kita dengarkan dulu penjelasan anak-anak."

"Langit," ucap Jessica lembut. Langit melihat Mama nya dengan gugup.

I, You, and He [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang