"Aku sudah tinggalin dia. Aku juga lagi nunggu kabar kerjaan baruku. Aku siap tinggalin kantor itu." Doni berbisik.
Aku menggeliat keluar dari pelukannya. Doni menyusul langkahku. Tidak akan lagi kubiarkan dia masuk ke dalam hidupku. Tidak.
"Please, jangan tinggalin aku, Andin. Aku enggak mau. Aku maunya kamu."
Air mataku ramai di pipi. Napasku satu-satu. Ini bukan akhir yang kumau. Tapi, untuk apa lagi? Semua hancur. Dia mengambil semuanya lalu dia hilangkan semuanya. Terus, dia ingin menemukannya lagi? Mimpi saja kamu, Doni.
"Kalau enggak ketahuan, apa kamu berhenti? Apa itu namanya ingin bersamaku, Don?"
"Aku enggak cinta sama dia, Andin. Aku cuma enggak tahu bagaimana mengakhirnya. Aku cinta sama kamu."
Menangislah lagi aku. Kata-katanya manis tapi berduri. Dia berkhianat. Apa yang kamu harapakandari seorang pengkhianat? Aku histeris. Badanku luruh lagi ke lantai. Bersandar aku pada sebuah ban mobil yang terparkir di pekarangan. Bahkan, tak sanggup aku membawa kami untuk bertengkar di tempat yang lebih tertutup.
Dia berjongkok di depanku. Dia juga turut menangis. Matanya merah. Penyesalan tergambar jelas. Gunanya apa? Dia yang mengkhianatiku. Dia yang memilih untuk mendua. Kenapa dia menyesal?
"Maaf, Andin. Maaf." Jatuh setetes air matanya di pipi. "Maafin aku. Jangan tinggalin aku." Dia turut terduduk di lantai. Jemarinya meremas tanganku. Aku masih tersedu. Tak peduli posisi kami yang tak tahu malu.
"Kamu tahu enggak sih apa yang sudah aku korbankan?" Aku bertanya. "Kamu tahu enggak pengorbanan aku? Semuanya, Doni! Semua!" Nadaku memekik tajam.
"Kamu jahat, Doni." Aku memukulnya berulang-ulang. "Kamu jahat." Gantian, aku memukul kepalaku sendiri, berkali-kali sambil memaki diriku sendiri, "Gue bego. Gue bego. Gue bego."
Dia menahan tanganku untuk menyakiti diriku lebih jauh lahi. Aku merintih dan menggeliat. Enyah saja kamu. Ini memang akhirnya kan? Aku sudah tidak tahu harus apa lagi. "Pergi kamu, Doni. Pergi!"
"Enggak. Aku akan di sini. Selamanya. Sama kamu, selamanya, Andin."
—bersambung

KAMU SEDANG MEMBACA
UnKnown - DWC 2020
Losowe[COMPLETED]Sebuah ketidaktahuan tentang ketidakpastian. Participant of npc2301's DWC2020 Cover ciamik by @alizarinlake