Pertemuan selanjutnya.

261 27 1
                                    

Setelah kejadian jam makan siang dua hari yang lalu, aku benar-benar belum mendengar kabar darinya. Sebelumnya, memang sudah 117 hari kami belum berjumpa. Awalnya aku selalu menantikan untuk pertemuan kami. Namun, kini aku tak tahu harus bagaimana jika kami bertemu.

Apa yang harus kukatakan?
Haruskah aku memaki, mencaci, dan mengutuknya?
Atau haruskah aku menangis sambil mengemis?
Atau haruskah aku diam mendengarkan penjelasannya?
Apa sebenarnya aku harus berpura-pura kalau semua baik- baik saja?

Apa yang akan terjadi pada pertemuan kami selanjutnya?
Apa aku harus mengungkit semua pengorbananku?
Apa aku harus pamrih dengan semua yang telah aku berikan?
Apa aku harus turut pula mengorbankan hubungan ini?

"Andin, Doni sudah datang, Nak." Suara Mama dari balik pintu membuyarkan lamunanku.

Doni datang? Hujan apa yang membawanya ke sini?
Aku rasa, ini pertemuan kami selanjutnya. Lagi-lagi, aku masih bertanya, apa yang harus aku katakan?

—bersambung...

UnKnown - DWC 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang