Mau ceritak!
Maaf lama up, awalnya aku udah nulis sampe 700 kata. Tapi pas mau lanjut ngetik tiba-tiba ilang dong, sedih banget.
Aku jadi down, dan gak mau ngetik cerita ini dulu, mood aku udah turun drastis. Makanya kemaren langsung up Ethan dulu.
Selamat membaca✨
Em dan Fran baru saja pulang ke rumah, hari sudah malam dan Mereka baru sampai, Fran menggandeng Em berjalan masuk. Cowok itu sangat lelah sekarang. Sedangkan Em, gadis itu sampai memeluk pinggang Fran karena mengantuk.
Mereka berjalan menuju tangga mengabaikan kedua orang tua Fran yang sedang bermesraan di sofa ruang tengah. Ya, selama tinggal disini Em sudah merasa cukup biasa melihat kedua pasangan itu yang selalu melakukan hal yang tak senonoh di tempat lain selain kamar.
Ketika pergi ke dapur terkadang Em melihat keduanya saling melumat. Dan oleh sebab itu Em sampai menahan rasa haus nya karena tidak ingin mengganggu kedua orang tua itu yang sedang asik berciuman mesra.
Lamunan Em buyar. Em Tidak sadar sekarang sudah sampai di depan pintu kamarnya, lalu Em mendongak menatap Fran yang jelas jauh lebih tinggi darinya.
"Kak Fran jangan disini." Ujar Em masuk setekah membuka pintu.
"Bentar aja, baby."
"Aku capek." Lanjut Fran mengikuti Em dari belakang.
Em tidak menjawab melainkan dirinya kangsung ke kamar mandi dan bergantin pakaian yang memang sudah ia ambil.
Setelah selesai Em keluar. Gadis itu menghela nafas saat melihat Fran yang sudah berbaring dengan kaki yang menjuntai ke bawah. Sepatu cowok itu pun masih melekat kakinya.
Em menghela nafas, kebiasaan pikirnya.
Em berjalan ke arah Fran, lalu menarik kedua tangan cowok itu erat agar bangkit dari ranjangnya.
"Kak Fran bangun. Jorok, mandi dulu!" Em kembali menarik-menarik Fran agar bangkit. Bukannya bangkit Fran malah menarik pinggangnya hingga Em menunbruk dada bidang Fran.
(Bayangin aja udah)
Em mendengus kesal. Wangi Fran memang tidak bau, malahan terkesan wangi. Tapi tetap saja Fran harus mandi sekarang. Em tidak ingin ranjangnya penuh dengan bakteri yang Di bawa oleh Fran.
"Ih bangun, mandi. Nanti kesini lagi." Ucap Em. Seolah tidak mendengar Fran kembali memejamkan mata dan memasukkan kepalanya ke dalam leher Em.
Em mendengus. "Kakak."
Karena kehabisan akal, Em menyubit keras pinggang Fran. Walaupun sedikit susah karena pinggang cowok itu keras seperti batu.
"Aw..aw. Iya iya bawel." Desis Fran seraya bangun setelah menyingkirkan Em dari tubuhnya. Dengan kesal Fran menatap Em yang sedang tersenyum ke arahnya. Tiba-tiba Fran tidak menyukai jenis senyuman Em kali ini.