14

21.4K 1.5K 303
                                    






Selamat membaca




"Kita nikah yok!"

Em sedikit memundurkan kepalanya seraya tertawa, hingga membuat Fran merasa kesal karena Em menganggapnya sedang bercanda.

"Kakak serius!." Desis Fran tegas.

Em segera menghentikan tawanya dan beralih menatap Fran dengan gugup.

"Kakak serius, Em." Lanjut Fran kali ini lebih dengan suara yang pelan dan serak.

Em masih terdiam, Fran juga ikut terdiam dimana mereka sekarang saling terdiam seraya saling menatap satu sama lain.

"A-ku masih sekolah." Ucap Em gugup setelah mereka terdiam dengan durasi yang cukup lama.

"Kan sekolah di rumah." Ucap Fran seraya menghela nafasnya.

"Ya tapi tetep aja, aku masih kecil." Ujar Em mengatur ekspresinya seperti semula.

"Kenapa kakak jadi ngebet nikah gini?" Lanjut Em bertanya seraya terkekeh karena wajah Fran sangatlah imut sekarang.

Em menangkup wajah Fran menggunakan kedua tangannya, lalu mengecup sekilas bibir Fran yang sedang manyun itu.

"Kakak gak mau lagi kamu mikir kayak kamarin kalo nanti kakak khilaf." Jelas Fran pelan.

Em tersenyum lembut dan sekali lagi ia mengecup bibir Fran dan kali ini lebih lama dari sebelumnya.

"Jadi kakak pengen nikahin aku karena kakak pengen perkosa aku?" Tanya Em mengerling menggoda.

Fran mendengus kesal.

"Kan, belum apa-apa kamu udah nethink gini."

Em terkekeh pelan.

"Tapi jujur emang iya, kakak pengen kamu jadi milik kakak seutuhnya, dan kakak gak akan ngerasain takut lagi kalau kakak gak sengaja nyentuh kamu." Lanjut Fran pelan, ia menarik pinggang Em agar merapat dengan tubuhnya.

"Tapi aku gak mau nikah dulu, kakak tahan dong nafsunya." Ujar Em menatap Fran yang juga sedang menatapnya.

"Udah tahan, dari kecil malahan." Sungut Fran kesal.

Em terkekeh kecil, dan membenarkan apa yang Fran ucapkan barusan.

"Ya terus gimana? aku gak mau nikah."

Fran menghela nafas dan terdiam, hal dimana membuat Em menatap Fran dengan geli.

"Tapi kakak mau."

"Aku gak mau."

"Kakak mau."

"Aku gak mau."

"Aelah, tunangan aja udah."

Em dan Fran sontak menoleh dan mendapati Mian yang berjalan mendekat dengan Nadia yang berada di gendongan cowok itu.

Mian mendengus kesal, lalu menurunkan Kekasihnya ke atas sofa dan menatap kesal kedua sejoli itu yang baru saja berdebat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Em - Fran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang