Selamat membaca✨"Iya. Aku udah ada di bawah kok."
"Iya kak."
"Gak usah turun."
"Oke Ceo, Bye."
Em memutuskan sambungan telponnya dengan Fran. Ya sekarang Em sedang berada di di kantor Fran. Cowok itu merengek untuk di antarkan makan siang olehnya.
Setelah belajar tadi, Em langsung siap-siap memasukkan makanan yang sudah di buat oleh bibi ke dalam kotak makan.
Masalah sekolah Em, Fran sudah membicarakannya pada kepala sekolahnya. Dan sekarang dirinya sekarang harus sekolah dirumah. Kalo ia tidak menuruti maka Fran akan memperkosa dirinya. Tentu Em takut karena cowok itu sangat tidak bercanda jika sudah mengatakan hal itu. Fran sangat menyebalkan pikirnya.
Mengetuk kepalanya agar tersadar dan tidak memikirkan hal itu, setiap ia memikirkan itu Em akan kembali kesal dengan Fran.
Lalu Em berjalan ke arah meja resepsionis, untuk sekedar menyapa seseorang yang di sana.
"Kak Naya." Sapa Em saat sampai di depan meja itu. Naya menoleh lalu melebarkan senyumnya saat melihat siapa yang memanggilnya.
"Hei Nyonya Ceo." Ucap Naya dengan nada yang menggoda.
"Ih apasih." Sungut G kesal sekaligus malu.
Naya terkekeh geli.
"Mau ngantar bekal ya buat bapak?" Tanya Naya melirik kotak makan di tangan Em.
"Iya nih." Balas Em.
"Tapi jangan panggil Kak Fran bapak dong, gak enak aku dengarnya." Ucap Em. Gadis itu cukup aneh dengan panggilan bapak untuk Fran yang padahal tentu lebih muda dari mereka.
"Gak enak Em."
"Ya ya aku ngerti. Tapi depan aku jangan ya!"
Dengan ragu Naya mengangguk. "Ya udah gih sana."
"Kak Naya ngusir aku?" Tanya Em tidak terima.
"Ya bukan gitu Em, ini udah mau habis jam siang, dan kamu masih disini. Bisa marah pa-eh Fran sama aku nanti." Jelas Naya seraya tersenyum manis.
Em mengangguk. "Kalo gitu Em ke atas dulu ya"
Setelah Naya mengangguk Em langsung menuju lift khusus untuk menuju ke lantai dimana tempat Fran berada.
—————
"Lama banget." Em yang baru masuk ke dalan langsung tersentak kaget mendengar suara ketus yang berasal dari orang yang sedang duduk di kursi kebanggan keluarga Rejandra.
Em menyerucut bibirnya kesal. "Baru masuk udah di ketusin."
Fran tidak menjawab melainkan menghela nafas, ia cukup lapar sekarang.
Em melangkah mendekat lalu mengambil kursi yang berada di depan meja Fran dan menarik kursi tersebut hingga tepat di samping Fran.
"Ngapain pake kursi, sini aja." Tanpa persetujuan dari Em, Fran langsung menarik Em duduk di pangkuannya.
"Kak Fran." Desis Em seraya memukul kecil lengan Fran.
Fran diam seraya memperbaiki duduknya agar Em merasa nyaman, lalu Fran mengambil kotak makan yang masih berada di tangan Em dan menaruhnya di meja kerjanya.
