Selamat membaca✨Em turun ke bawah, hari ini wajahnya terlihat berseri-seri, gadis itu sudah berpakaian lengkap, tapi cukup tertutup karena tanda yang Fran buat kemarin malam masih belum sepenuhnya hilang. Walaupun dia memakai rok yang pendek.
Tapi Em merasa tidak masalah, karena hari ini hari yang bahagia menurutnya, selain sudah bermaafan dengan Fran, gadis itu akan mengajak kekasihnya untuk pergi ke rumah Nadia.
Cukup susah memang mengajak Fran keluar, tapi Em mengancam akan menangis dan tidak mau belajar lagi. Dan akhirnya Fran hanya bisa mengangguk walaupun Em tahu jika cowok itu tidak ikhlas.
"Cerah banget muka-nya." Ujar El saat melihat Em berdiri di depannya dengan wajah yang sangat cerah.
Em tersenyum lalu duduk di samping El, mengapit lengan wanita itu dengan erat seraya menyandarkan kepalanya di bahu ibu kekasihnya ini.
"Hari ini, Aku mau ngajak Kak Fran ke rumah nadia." Beritahu Em.
El mengangguk, lalu bertanya. "Emang dia mau?"
"Mau dong, aku pake jurus ancaman." Ujar Em dengan gaya yang di buat-buat, dimana hal itu membuat El terkekeh geli.
"Jadi semalam baikan nih?" Tanya El menggoda.
Pipi Em bersemu merah, gadis itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Em seraya tersenyum malu.
Tapi ketika mengingat sesuatu yang mengganjal, Em langsung menjauhkan wajahnya dan langsung menegakkan tubuhnya menghadap sepenuhnya ke arah El.
"Kenapa?" Tanya El heran.
"Kak Fran jadi hancurin bisnis mama?" Tanya El pelan nyaris berbisik.
El tersenyum lalu tangannya mengusap lembut surai hitam kecoklatan milik Em.
"Kata Papa Fran, belum. Katanya kemarin waktu Fran lagi bicara sama Om. Tante telpon Fran dan bilang kamu pingsan. Jadi Fran gak sempat rencanain apa-apa karena anak itu langsung lari dari sana sehabis dengar kamu pingsan."
"Gak papa, semoga Fran gak ngelakuin itu." Lanjut El, saat melihat perubahan Wajah El yang menjadi begitu sedih saat membiracakan tentang Mama-nya.
Em hanya mengangguk pelan, "semoga."
————
"Nad, Nad, NADIA." teriak Em berlari menaiki anak tangga menuju ke atas dimana letak kamar Nadia berada. Setelah meminga izin sama ibu gadis itu, Em langsung berlari meninggalkan Fran yang terbengong melihatnya langsung berlari ke atas.
Fran hanya mampu mengucapkan maaf pada ibu Nadia yang masih tersenyum melihat kelakuan gadisnya itu.
"Gak papa, Tante seneng kok liat Em se happy itu. Jangan buat dia sedih Ya!" itulah jawaban yang Fran dapatkan dari sanga Tante.
Karena bingung harus menjawab apa, Fran tersenyum lalu mengangguk dengan canggung.
Dan setelah berpamitan, Fran langsung menuju ke atas menyusul kekasih nakalnya yang sedang dalam mode manja, atau lebih tepat keinginannya harus di turuti oleh Fran.
Fran menaiki setiap anak tangga dengan cepat, setelah sampai di atas Fran langsung berbelok menuju ke kamar Nadia, karena ia yakin gadisnya pasti berada di sana.
Fran menghela nafas saat melihat gadisnya dan Nadia sedang berlompat-lompat riang di tas kasur seraya berpelukan.
"Drama persahabatan." Cibir Mian pada Fran yang baru saja duduk di sebelahnya.