TBLOB: 41.baby

2.5K 86 2
                                    

Hai!  Semuanya masih adakah yang membaca cerita ini? Sabar yah.. Beberapa part lagi akan tamat.
Terimakasih yang sudah mendukung cerita ini dari awal. Jangan lupa berikan vote serta komen yah! 

❤❤

Ernest panik dengan kondisi alessia sekarang, ia takut dengan kondisi anak nya nanti,"apa sesakit itu saat ingin melahirkan?," batin ernest.

Aku bersumpah jika anak ku lahir dengan selamat, aku akan mengadakan acara amal untuk anak-anak yang berada di panti. Tuhan,tolong lah wanita ku.

"ern... Hikss, bisa bawa mobilnya sedikit cepat?  Ini begitu sakit,kau tidak akan pernah bisa merasakannya. Jika sakitnya seperti ini. Jangan membuatku hamil lagi.

Damn!

Jika masalah kalimat terakhir,ernest tidak bisa toleransi,bagaimana bisa ia tak menghamili alessia kembali. Ia mengingkan anak yang banyak. Agar di saat masa tuanya, banyak yang memperhatikan dirinya. Tetapi alessia tak mengiginkannya.

"maaf baby,aku tidak bisa toleransi dengan perkataan akhirmu."

"dasar pria mesum! Untung di dirimu karena tak merasakan sakitnya, sialan!," kesal alessia.

"tetapi kau menikmatinya disaat kita sedang membuat dirinya bukan?, "

"sialan! Cepatkan lagi mobilmu. Jangan banyak bicara."

Serba salah, itulah yang ernest rasakan selama masa kehamilan alessia. Mood nya tidak menentu.terkadang gampang sedih, marah, dan manja.ia menyukai istrinya disaat sedang manja,betapa menggemaskannya.

Tak lama mereka telah sampai di rumah sakit keluarga alessia, yah.. Ernest selama sebulan ini menemani alessia di rumah nenek tua sialan itu. Tetapi tenang saja, tak lama lagi ia akan membawa alessia dan anaknya ke mansion miliknya.

Alessia kini sedang di tangani oleh seorang dokter, mommy pernah mengatakan, jika persalinan di indonesia sang ayah diperbolehkan melihat istrinya yang sedang berjuang. Apa ia kedalam ruangan alessia. Ia ingin mendukung istrinya yang sedang mempertaruhkan nyawanya antara mati dan hidup.

Ernest pun masuk ke dalam ruangan tersebut, dan di halangi oleh beberapa suster, tetapi ernest tetap kekeh dengan pendiriannya itulah sikap ernest, semoga saja anaknya kelak nanti tidak memiliki sifat seperti itu.

Ernest melihat alessia merintih kesakitan merinding, ia bisa merasakannya bagaimana sakitnya.dan sekarang Ia hanya bisa menguatkan sang istri dengan menyium keningnya dan, memegang tangannya.

"oh tuhan, jika seperti ini perjuangan wanita disaat melahirkan, aku telah berdosa dengan meniduri mereka seperti hewan,"batin ernest.

"oek...oek.. Oek.. "

Alessia pun telah berakhir dengan perangnya. Ia berhasil berjuang. Kini anaknya sedang di bersihkan oleh sang suster.

Tak lama anaknya datang dengan kondisi sudah bersih dan di bedong, lihat betapa lucunya dirinya. Ia begitu mungil,dan..mengapa wajahnya mirip dengan ernest.. Ini tidak adil!

"ern.. Aku benci dengan mu!, mengapa bayi laki-laki kita mirip sekali denganmu!"

"karena aku daddynya. "

"aku tidak terima!,aku berharap warna mata anak ini sama denganku!"

"hahaha, tetap saja, dia 90% mirip dengan ku.."

Alessia pun kesal, ia kesal dengan ernest yang mengejeknya. Tetapi tidak apa, ia bersyukur anaknya lahir dengan selamat. Itu saja sudah cukup.

"hi baby, dont angry with me,"

Alessia tetap mendiamkan ernest. Lalu mendadak memeluk ernest dengan menggendong sang bayi.

Thanks daddy alex

"Alex?,siapa pria itu,apa kau selingkuh dengannya?,"kesal ernest.

"ya,aku telah selingkuh dengan alex."

"dimana pria sialan itu!,katakan!"

"di antara kita,"ucap alessia sambil tertawa.

"kau memberi namanya alex?"

"ya,aku menyukai nama itu sayang," balas alessia.

"baik.. Kali ini untuk anak lelaki kau memberi ia nama. Tetapi jika anak kita selanjutnya perempuan aku yang akan memberinya nama. Bagaimana?"

"baiklah.. Aku setuju."

"alex ayers" nama yang bagus bukan?


❤❤

Sudah seminggu alessia di rumah sakit dan kini ia telah pulang membawa bayi mungilnya. Ia bersyukur akhirnya anaknya memiliki warna mata yang sama dengannya.ia ingin menangis, 90% sangat mirip dengan sang ayah..
Ia berharap ingin memiliki anak perempuan. Ia tak ingin memiliki lebih dari dua,itu prinsipnya dari dulu.

Telah bertahun-tahun lamanya, akhirnya ia memiliki keluarga utuh. Yah.. Walaupun pertemuan pertama ku dengan ernest tidak layak. Tetapi pria disamping ku sarang sadar. Ia mencitaiku. Dasar pria arrogant.

Alessia menuju kamar dan meletakkan bayinya di kasur,ia ingin  mengganti pakaiannya. Namun seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang,
"mengapa kau ingin menggantinya disini, kau ingin menggoda ku hah?."

"perasaan kau tidak mengikutiku. Kau saja yang masuk tanpa permisi."

"aku tidak peduli dengan hal itu"
ernest menyiumi bahu alessia berlari ke bibir ranumnnya.hah ia tergila-gila dengan wanita ini.

"oek... Oek..

"keparat!" batin ernest.

"ern sepertinya alex tak menginginkan itu. Ia merasa terabaikan. Sorry daddy.

Ern kini sedang kesal dengan anaknya. Ini yang ia takutkan jika memiliki anak dengan wanita yang ia cintai.perhatian untuknya akan berkurang, apalagi anak itu laki-laki. Sudah.. Ia akan terabaikan.

"mengapa wajahmu ditekuk seperti itu?."

"aku kesal dengannya tak memberikan aku waktu untuk berdua denganmu."

"hahaha!, jadi kau cemburu dengan alex?  Anakmu sendiri?."

Ernest pun kesal dan meninggalkan kamar alessia.

"Huh! Liat saja malam nanti sayang..."
Ucap ernest sambil menunjukkan semyum devilnya.

❤❤

Gimana?  Kalian menyukai part ini? Fyuh.. Gak kerasa sebentar lagi akan tamat cerita ini.. Soon aku akan spoiler cerita baru aku lanjutan dari ini ok..  Jangan lupa pencet tombol bintang dibawah yah..

The Bitter Life Of Billionaire [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang